Namun, kebebasan itu datang bersama tantangan.
Mengelola keuangan pas-pasan, memasak dengan alat terbatas, hingga menahan godaan diskon di tengah bulan semua jadi ujian nyata.
Baca Juga:
Mom Wajib Tahu! Usia Berapa Anak Boleh Makan Mie Instan, Simak Penjelasannya
Di sini, kemampuan kompromi, kreativitas, dan perencanaan diuji habis-habisan.
Tak hanya soal uang dan makan, kehidupan anak kos juga kaya akan interaksi sosial.
Persahabatan lintas daerah, saling bantu di masa sulit, hingga solidaritas dalam patungan galon air jadi hal yang menghangatkan.
Baca Juga:
Kelurahan Gunungketur Galakkan Giat Sapa Anak Kos untuk Keamanan dan Kenyamanan
Meski begitu, tidak jarang konflik muncul dari hal sepele jadwal piket, suara bising, atau makanan yang raib.
Dan di balik semua keriuhan itu, rindu pada rumah kadang datang menyergap tanpa aba-aba.
Sakit tanpa orang tua, rasa lelah yang ingin dipeluk, hingga melihat teman-teman kumpul keluarga lewat media sosial semua jadi ujian mental yang membuat anak kos makin kuat secara emosional.