WahanaNews.co | Meski statusnya hanya ban cadangan, namun pemilik mobil tetap harus memperhatikan kondisi dan melakukan perawatan berkala.
Bahkan ban yang jarang digunakan seharusnya mendapatkan perawatan khusus, bukan lantas terabaikan begitu saja.
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
Lalu bagaimana perawatan yang benar untuk ban cadangan mobil?
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat ban cadangan.
"Walau jarang digunakan ban cadangan juga wajib mendapatkan perawatan agar siap dipakai dalam keadaan darurat," ucap Bambang, dilansir dari Kompas.com, Minggu (7/8/2022).
Baca Juga:
Terparkir Bertahun-tahun, KPK Klaim Temukan Mobil Harun Masiku
Ban yang jarang digunakan, menurut Bambang, kelemahannya ada pada tekanan udara yang lebih cepat berkurang.
Hal ini akan memperburuk keadaan bila kondisi darurat. Karena saat akan digunakan, ternyata kondisi ban cadangan tidak siap pakai.
"Ban cadangan tekanan angin harus di cek. Bahaya jika saat kondisi darurat ban bocor malah tidak bisa digunakan," ujarnya.
Dia menambahkan, selain cek tekanan udara kondisi fisik ban juga harus diperhatikan. Dilihat dari visual ban tidak boleh ada yang sobek atau bocor.
"Ban yang terlalu lama disimpan, karet ban mulai keras," lanjutnya.
Lebih lanjut, Bambang menyarankan, tekanan udara diisi sekitar 5-10 psi agar tetap awet selama disimpan.
Sementara itu, Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, tekanan udara ban cadangan perlu diperhatikan.
"Agar tidak rugi dan dua kali kerja saat akan digunakan dalam keadaan darurat, tekanan udara ban harus sering di cek," katanya.
Menurtu Aan, tekanan udara ban yang terlalu lama disimpan bisa berkurang tanpa diketahui. Udara ban bisa keluar dari celah pori-pori dinding samping.
"Tekanan udara ban bisa menyusut seiring berjalannya waktu. Struktur karet kompon ban berubah jadi tidak elastis," ucap Aan. [rin]