Seluruh orang merasa kerugian, mulai menghemat, mengurangi
jajan, ya jujur omzet turun. Sering juga nggak didatengin ojol sama sekali,
sebelum pandemi 15-20 ojol. Kami paham, dialami semua orang. Yudha Asta,
Pemilik Pempek Samsar
Meski begitu, donasi dari pelanggannya tak ada setiap hari.
Padahal banyak stok pempek yang masih ada. Karena itu, daripada kondisinya
rusak, lebih baik dibagikan ke sejumlah rumah sakit.
Baca Juga:
Sindikat Jual Beli Bayi di FB, Tarif Dipatok Rp45 Juta Dibongkar Polisi
"Sudah banyak, seinget saya Panti Rapih, Hermina, Prambanan,
Bhayangkara, Sardjito dan Bethesda, karena ada orang donasi gak mau nyebutin,
mungkin privasi," tambah Yudha.
Dalam seminggu atau dua pekan, biasanya Yudha mengirimkan
paket pempek dua hingga empat kali.
Karena niat baiknya itu, sejumlah nakes banyak yang
mengucapkan terima kasih kepadanya. Pesan-pesan itu muncul di sela-sela ia
melayani pelanggannya.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Toba Tindak Tegas Penjual Pupuk Subsidi yang Langgar HET
"Jujur saya nggak mau update, kalau ada yang bilang
terima kasih, kami hanya perantara. Kami bilang oh itu dari costumer, dari si
A," kata Yudha.
Keluarga Yudha memulai hidup di Yogyakarta sejak 2010,
pindah dari Palembang. Ia dan istrinya merupakan pensiunan karyawan swasta.
Kebetulan, anaknya memang diterima kuliah di kota tersebut.
"Kami dari Palembang, jadi asli, resep asli, 2010 kami
pindah ke Jogja," pungkasnya.