WahanaNews.co | Kapal yang mengarungi lautan luas seringkali dianggap berjenis kelamin perempuan. Bahkan dalam bahasa Inggris, kapal disebut dengan kata ganti "she" atau "her."
“Misalnya, orang akan berkata, she will depart atau her sail,” kata Wakil Presiden Technical Fleet Management Pertamina, I Gusti Ngurah Handiyana yang dilansir dari ANTARA.
Baca Juga:
Total Armada Capai 165 Kapal, TNI AL Diperkuat 5 KRI di 2024
Sebagai pakar industri perkapalan, Ngurah berbagi alasan di balik tradisi ini.
“Setiap kali saya mengajar atau menyampaikan presentasi tentang kapal, saya sering memulai dengan kuis: Mengapa kapal dianggap seperti perempuan?” kata alumnus Teknik Perkapalan ITS ini.
Ada beberapa alasan menarik di balik anggapan tersebut. Kapal, layaknya perempuan, membutuhkan perawatan dan perhatian agar selalu terlihat cantik.
Baca Juga:
Tragedi Kecelakaan Kapal Nelayan di Korea Selatan: 7 Tewas, 1 WNI dalam Pencarian
Ia juga memiliki periode problem atau siklus tertentu, seperti jadwal docking setiap 2,5 atau lima tahun sekali yang tidak boleh diabaikan.
Maka, kru kapal dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan "memperindah" kapal agar tampil bersih dan anggun. Bentuk kapal yang ramping dan berlekuk feminin pun turut memperkuat asosiasi ini.
Lebih unik lagi, awak kapal yang selesai bertugas kadang menyebut kapal yang pernah berlayar bersama mereka sebagai “widow” atau "janda."