Ulah hacker membuat beberapa potongan film
bocor meski belum tayang, dan banyak dokumen rahasia lainnya yang disebar
secara online.
Peretas
Korut juga dituduh melakukan pencurian besar-besaran senilai 81 juta dollar AS
(Rp 1,13 triliun) dari Bank Sentral Banglades, serta mencuri 60 juta dollar AS
(Rp 836,5 miliar) dari Bank Internasional Taiwan.
Baca Juga:
Korut Dituduh Curi Kripto Senilai Rp 5,7 Triliun di Tahun 2021
Hacker Korut juga disalahkan atas
serangan siber global ransomware WannaCry
2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara.
Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan
menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya
lagi.
Pyongyang
membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam
serangan siber."
Baca Juga:
Hingga
berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data
vaksin Pfizer oleh peretas Korea Utara. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.