WahanaNews.co | Tulsi, desa kecil di Negara Bagian Chhattisgarh, India, disebut sebagai Desa YouTube lantaran mayoritas penduduknya bekerja sebagai content creator untuk mencari nafkah.
Sebanyak sepertiga dari sekitar 3.000 pendududk Desa Tulsi secara aktif membuat video dan mengunggahnya di YouTube untuk mendapatkan penghasilan.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Dulunya, para content creator ini bekerja sebagai petani, sebagaimana dilansir Oddity Central, Sabtu (1/10/2022).
Suatu saat, para petani ini mendengar bahwa beberapa rekan mereka yang membuat video dan mengunggahnya di Youtube mendapatkan penghasilan lebih besar, bahkan tiga kali lipat, dari pendapatan mereka.
Akhirnya, mereka banting setir dan meninggalkan pekerjaannya sebagai petani untuk ikut menjadi content creator.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Kisah Tulsi menjadi Desa YouTube India dimulai dari sepasang sahabat, masing-masing bernama Gyanendra Shukla dan Jai Verma.
Shukla awalnya bekerja sebagai network engineer sedangkan Verma bekerja sebagai guru.
Keduanya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan beralih menjadi pembuat konten video.
Tak lama kemudian, keduanya mulai mendapatkan cukup banyak uang dari pekerjaan baru mereka, dan kabar keberhasilan mereka menyebar ke seluruh desa.
Kabar tersebut menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak Shukla dan Verma.
“Saya bekerja di SBI sebelumnya, sebagai network engineer. Kantor saya memiliki internet berkecepatan tinggi dan saya biasa menonton video YouTube di sana,” kata Shukla kepada kantor berita ANI.
“Saya suka film. Pada 2011-2012, versi baru YouTube diluncurkan. Saat itu, hanya sangat sedikit saluran di YouTube. Saya tidak puas dengan pekerjaan saya. Jadi saya meninggalkan pekerjaan dan mulai dengan YouTube,” sambung Shukla.
Kini, sekitar sepertiga dari penduduk desa menjadi content creator. Dan paltform untuk mereka berkarya tidak hanya di YouTube, melainkan juga di TikTok atau Instagram.
Content creator termuda di Desa Tulsi berusia 15 tahun sedangkan yang paling tua adalah wanita lanjut usia (lansia) berumur 85 tahun.
Sudah ada 40 atau lebih saluran yang berbasis di Desa Tulsi.
Tema yang diangkat saluran-saluran tersebut sangat beragam dari komedi, musik, hingga pendidikan.
Salah satu kanal paling populer dari Desa Tulsi memiliki lebih dari 100.000 pelanggan di YouTube. [qnt]