WahanaNews.co | Nama keluarga Akidi Tio tiba-tiba jadi bahan pembicaraan warga
Sumatera Selatan (Sumsel).
Bagaimana tidak?
Baca Juga:
Kapolri Copot Kapolda Sumsel
Keluarga pengusaha yang selama ini
tidak begitu dikenal itu, menghentak dengan memberikan bantuan
sebesar Rp 2 triliun.
Dana sebesar itu disumbangkan untuk
penanganan Covid-19 di Sumsel.
Keluarganya memberikan sumbangan
sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 itu di Mapolda
Sumsel, Senin (26/7/2021) siang.
Baca Juga:
Kasus Akidi Tio: Didesak Copot Kapolda Sumsel, Ini Respons Polri
Kapolda Sumsel, Irjen Pol
Eko Indra Heri, mengaku kaget sewaktu diberitahu
nominal bantuan tersebut.
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru, merasa bangga atas kepedulian
keluarga Akidi Tio.
Sosok pengusaha ini memang sangat
misterius.
Jejak digital Akidi Tio tidak
ditemukan di mesin pencarian Google.
Orang banyak bertanya, bagaimana kisah
almarhum Akido Tio selama ini, dan apa usahanya sehingga bisa
memberikan sumbangan sangat besar?
Berdasarkan informasi yang disampaikan
Gubernur Sumsel, Herman
Deru, kepada wartawan Weny Ramdiastuti, Senin (27/7/2021) malam, bantuan tersebut diberikan kepada Irjen Pol Eko Indra Heri sebagai pribadi, bukan dalam kapasitas dia sebagai
Kapolda Sumsel.
Ceritanya, sewaktu Eko Indra masih
perwira pertama dan betugas di Langsa, Aceh, pada 1990-an, bertemu dengan seorang penjual es, Johan alias Ahok.
Johan ini Tionghoa Palembang, menetap di kawasan Veteran.
Dia putranya Akidi Tio.
Pertemanan antara Eko dan Johan
berlanjut, hubungan pun terjalin seperti saudara.
Sekitar 12 tahun lalu, Akidi meninggal, kemudian Johan juga meninggal.
Hubungan dengan Eko sempat putus.
Seiring berjalan waktu, keluarga Akidi menjadi orang kaya.
Akidi Tio mempercayai Prof dr Hardi
Darmawan sebagai dokter keluarga selama 48 tahun.
Kepada Hardi, keluarga
Akidi mengungkapkan keinginan untuk memberi bantuan, tetapi tidak tahu
bagaimana caranya.
Kemudian,
digelarlah rapat keluarga.
Bantuan akan diberikan kepada orang
yang dipercayai.
Orang itu adalah Irjen Pol Eko Indra
Heri, yang sekarang menjabat Kapolda Sumsel.
Sebelumnya, pengusaha asal Kota
Langsa, Kabupaten Aceh Timur, bernama Akidi Tio, secara sukarela
menyumbangkan uang sebesar Rp 2 triliun pada
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, Senin (26/7/2021).
Bertempat di Gedung Rekonfu Mapolda
Sumsel, uang sebesar Rp 2 triliun itu diberikan oleh Akidi Tio melalui dokter keluarganya, Prof dr
Hardi Darmawan, yang mana uang tersebut diperuntukkan membantu penanganan masalah pandemi
Covid-19 di Provinsi Sumsel.
Termasuk untuk memberikan bantuan pada
masyarakat yang terkena dampak PPKM, yang saat ini sedang berlangsung.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol
Eko Indra Heri, mengatakan, Akidi Tio merupkan salah
satu keluarga yang dikenalnya baik saat masih bertugas di Aceh dulu.
"Dana tersebut diberikan oleh salah
seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh. Dan sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak
Covid-19," ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Menurutnya, menerima
dana sebesar Rp 2 triliun merupakan amanah yang cukup
berat, dan harus segera terlaksanakan.
Untuk itu, Eko
menegaskan, dana tersebut
akan ia komunikasikan dengan semua pihak, agar dapat cepat tersalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan.
Penyerahan dana bantuan itu turut disaksikan langsung oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru; Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Dra Lesty
Nuraini Apt Kes; dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI
Jauhari Agus Suraji.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel, H Herman Deru,
mengatakan, bantuan sebesar Rp 2 triliun ini merupakan hal yang luar biasa.
"Tentu bantuan ini sangat luar
biasa sekali. Dapat kita gunakan untuk membantu penyelesaian masalah pandemi Covid-19, khususnya di Provinsi Sumsel," ujar Deru, Senin
(26/7/2021).
Terkait alokasi dana bantuan tersebut,
Kapolda Sumsel mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan
dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Kapolda menyebut, dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari
pihak keluarga ke Pemprov Sumsel.
Namun, ia
memastikan, bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan Covid-19, termasuk masyarakat yang terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan
saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham. Saya hanya
membantu untuk menyampaikan, seperti dengan Gubernur, Pangdam, dan steakholders terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak
yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
"Seperti bagaimana masyarakat
mencegah Covid-19. Banyak sekali faktor. Kemudian kalau sakitnya, apa yang bisa
kita lakukan. Pemberian obat dan seterusnya, kemudian oksigen, termasuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang bekerja di sektor
itu. Makanya, nanti harus ada komunikasi dengan
teman-teman ahli, supaya bantuan yang diberikan bisa
tepat sasaran," tutupnya. [dhn]