WahanaNews.co | Perayaan Tahun Baru Imlek
terasa kurang lengkap tanpa atraksi tarian singa (lion dance), atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Barongsai.
Pertunjukan
Barongsai menampilkan sejumlah penari dalam kostum singa raksasa, menari
diiringi suara-suara nan megah yang dihasilkan alat musik tradisional Cina,
seperti tambur, lhin, dan jik.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Keindahan
atraksi Barongsai kini sulit disaksikan secara langsung, termasuk di momen
perayaan Imlek 2572 tahun 2021, akibat pandemi Covid-19.
Adanya
larangan dari pemerintah soal berkerumun demi menekan penyebaran virus
SARS-COV-2 tersebut memaksa tim Barongsai untuk sementara tidak dapat menghibur
publik secara langsung.
Hal
tersebut diungkapkan Jacky Sjarif, Marketing Communication Manager Barongsai
Kong Ha Hong.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Bernama
lengkap Kong Ha Hong Lion Dance Troupe,
tim Barongsai yang berdomisili di Jakarta tersebut merupakan salah satu grup
Barongsai populer di Indonesia.
Bahkan,
Tim Barongsai Kong Ha Hong telah menjadi juara dunia sebanyak lima kali. Maka, wajarlah bila mereka mengklaim sebagai tim barongsai tersukses di Indonesia.
"Kita
jadi juara dunia tahun 2009 di Guang Zhao, China, 2014 di Tangerang, 2015 di
Beijing, China, 2017 juga di Tangerang, dan 2019 di Guang Xi, China," kata
Jacky kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).
Sejak
berdiri pada 17 Agustus 1999, Kong Ha Hong rutin berkompetisi Barongsai, baik
di dalam maupun luar negeri.
Tak
hanya berkompetisi, Kong Ha Hong juga rutin tampil selama perayaan Imlek di
berbagai mal dan pusat perbelanjaan di Jabodetabek.
Akan
tetapi, pandemi Covid-19 memaksa Kong Ha Hong untuk berhenti mengharumkan nama
Indonesia di kancah dunia.
"Untuk
pertandingan, sampai sekarang belum ada dulu," jelas Jacky.
Tampil via
Daring
Jacky
menjelaskan, Kong Ha Hong sempat berhenti berlatih cukup lama karena pandemi.
Para
atlet, lanjut Jacky, baru mulai berkumpul dan berlatih kembali menjelang Tahun
Baru Imlek.
"Kami
sempat meniadakan latihan di pandemi kemarin, tapi menjelang Imlek, kami mulai
latihan lagi secara terbatas," ujar Jacky.
Dia
menambahkan, protokol ketat diberlakukan kepada setiap penari selama berlatih,
termasuk menjalani rapid test antigen sebelum berlatih.
"(Latihan)
seminggu hanya dua kali saja dan atlet yang hadir maksimal hanya 15 orang.
Semuanya wajib dites antigen dulu. Latihan pun semua wajib pake masker,"
paparnya.
Tim
Kong Ha Hong, diakui Jacky, tetap mengadakan atraksi Barongsai, termasuk untuk merayakan Imlek.
Namun,
pertunjukan tersebut hanya dapat disaksikan secara daring.
"Kalau
pertunjukan di atas tonggak, kami hanya menerima untuk yang tidak live. Jadi, (pertunjukan) hanya untuk live streaming atau taping saja, karena kami sangat concern
terhadap kerumunan. Biasanya, begitu Barongsai tampil di atas tonggak, pasti
penonton langsung berkerumun," kata Jacky.
"Pertunjukan
di Imlek tahun ini tetap ada, tapi untuk pertunjukan di atas tonggak, kami
hanya beraksi untuk live streaming
atau taping saja," tegasnya.
Mewakili
Kong Ha Hong, Jacky pun menaruh harapan untuk tahun shio kerbau logam.
"Semua
semua diberikan kesehatan dan pandemi ini segera berakhir supaya semuanya bisa
kembali normal," tutupnya. [dhn]