"Terdapat seorang kakek satu-satunya karyawan yang mengabdi terakhir. Bekerja selama 50 tahun dengan proses tradisional menggunakan sebilah bambu serta meja dipannya sudah ada sejak awal," ungkap Maria di videonya.
Sang kakek sudah bekerja sejak dulu. Bahkan mengajari proses pembuatan mie dari generasi ke generasi.
Baca Juga:
Libur Panjang, Warga Antusias Susur Sungai Ciliwung di Katulampa
Mie Lie bertahan dengan pembuatan mie tanpa pengawet dan tanpa tambahan bahan kimia tetapi tetap menjaga cita rasanya.
Saat pandemi beberapa waktu lalu pabrik mie sepi. Bahkan Ci Mira sempat merindukan bekerja kantoran seperti dulu lagi.
Ia juga pernah diajak bekerja di kantor tetapi akhirnya sedih karena jika ia meninggalkan pabrik tersebut maka pabrik mie akan tutup.
Baca Juga:
Antrean Kendaraan Padat, Polisi Terapkan One Way di Puncak Arah Jakarta
Sebab Ci Mira dan adiknya merupakan generasi ketiga. Namun, sang adik tidak bisa meneruskan usaha tersebut karena memiliki pekerjaan.
Sehingga Mira memilih tetap mengabdi di tempat dan meneruskan warisan usaha turun temurun meski tidak bisa ramai seperti dulu lagi.
Di bangunan tua itu, terdapat sejumlah furnitur zaman dulu yang masih dipertahankan peninggalan orang tuanya.