WahanaNews.co | Ada momen kocak pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021).
Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi, yang hadir bersama puluhan pemimpin dunia, dikejutkan oleh sosok Ratu Belanda, Maxima Zorreguieta Cerruti.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Dari video penuntupan KTT G20 yang diunggah, ada momen Presiden Jokowi yang didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan nampak berbincang serius dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Namun, di tengah perbincangan serius, tiba-tiba Jokowi dikejutkan oleh Ratu Belanda, Maxima, yang sebelumnya duduk di sisi kanan PM Boris Johnson.
Ratu Maxima tampak menyela percakapan Presiden Jokowi dengan PM Boris Johnson sambil membuka maskernya.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Seolah ingin mengingatkan Jokowi tentang siapa dia.
Aksi Ratu Maxima ini pun membuat Jokowi tertawa geli.
Keduanya pun akhirnya bersalaman.
Sebelumnya, Ratu Maxima dari Belanda dan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, mengapresiasi program-program Presiden RI, Joko Widodo, mengenai pemberdayaan UMKM, peningkatan peran perempuan dalam bisnis, dan inklusivitas ekonomi.
Presiden Jokowi menyampaikan mengenai program pembedayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah dilakukan Indonesia, seperti pemberian kredit ultramikro, kredit usaha rakyat (KUR), program Mekar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, hingga digitalisasi UMKM.
"Onboarding digitalisasi melibatkan 65 juta UMKM dengan kontribusi 61 persen, dan sebagian besar juga melibatkan perempuan," kata Menko Airlangga, dalam keterangan pers daring mengenai rangkaian KTT G20 di Roma, yang disaksikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dari Jakarta, Minggu (31/10/2021).
Ratu Maxima, kata Airlangga, juga memberikan contoh upaya penerapan ekonomi inklusif di Indonesia dengan hadirnya layanan ojek daring.
Dalam acara sela mengenai UMKM itu, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia saat ini memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.
Bagi Indonesia, UMKM adalah sendi utama perekonomian.
Di saat yang sama, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan.
Oleh karena itu, bagi Indonesia, program memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan.
UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi COVID-19.
Selain itu, Indonesia juga telah meluncurkan 1,1 miliar dolar AS bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan. [dhn]