WahanaNews.co, Jakarta – Pada sesi ketiga KTT G20 di Brazil, Presiden Prabowo Subianto mengatakan akibat perubahan iklim, Indonesia terdampak langsung. Termasuk peningkatan air muka laut yang mengancam daerah Jakarta.
Prabowo mengatakan muka air laut di utara Jawa naik 5 centimeter per tahun. Menurutnya, hal itu yang membuat Indonesia harus memindahkan ibu kota.
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
"Indonesia menderita efek perubahan iklim secara langsung. Wilayah pesisir kami sekarang tergenang oleh kenaikan muka air laut. Kami terpaksa memindahkan ibu kota negara kami," kata Prabowo pada sesi ketiga KTT G20 di Brazil, Selasa (19/11) waktu setempat.
Prabowo juga bercerita Indonesia kehilangan ratusan ribu hektare lahan produktif. Para petani dan nelayan Indonesia, kata Prabowo, mengalami masa-masa sulit.
Menurutnya, kondisi ini akan memperparah kelaparan dan kemiskinan. Dia berkata tak ada jalan lain bagi Indonesia selain berbenah.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Prabowo mengatakan Indonesia berkomitmen mengurangi temperatur bumi dengan memakai energi terbarukan. Indonesia mulai menjajaki bahan bakar dari sawit.
Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan energi geothermal dari panas bumi. Indonesia juga mencoba mengelola sinar matahari karena limpahan sebagai negara khatulistiwa.
"Kami berencana memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap dan semua pembangkit listrik bertenaga fosil dalam waktu 15 tahun. Kami berencana membangun lebih dari 75 gigawatt energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan," ujarnya.