WahanaNews.co | Sebuah kota hantu di Spanyol muncul lagi ke permukaan, usai tenggelam selama puluhan tahun dalam bendungan terbengkalai. Kemunculan kota itu menghebohkan penduduk setempat dan jadi spot wisata dadakan bagi turis.
Dilansir news.com.au, reruntuhan Kota Aceredo kembali terlihat setelah kekeringan melanda daerah tersebut. Hujan yang tidak turun selama dua bulan membuat reruntuhan kota ini kembali muncul ke permukaan, seperti dilaporkan The Sun.
Baca Juga:
Pantauan Tim Monitoring Pilkada Kota Depok 2024 Pemkot Depok
Pemandangan Kota Aceredo kembali membangkitkan rasa emosional penduduk lokal. Ya, setelah tenggelam puluhan tahun, kemunculan kota yang menyisakan reruntuhan seakan mengingatkan kembali kenangan masa lampau.
Bagimana tidak? Beberapa bangunan di kota tersebut masih ada yang tampak kokoh berdiri, meski sebelumnya tenggelam di dasar bendungan.
Maximino Perez Romero, pensiunan sekaligus warga lokal sekitar dari A Coruna, mengatakan dirinya merasa seperti sedang menonton film.
"Saya merasa sedih. Dalam hatiku bahwa inilah yang akan terjadi selama bertahun-tahun, karena kekeringan dan semua itu karena perubahan iklim," ujar Romero.
Baca Juga:
Pilkada 2024 di Rutan Kelas I Kota Depok: Karutan dan Dandim 0508 Bilang Begini
Sama seperti Romero, Jos Luis Penn, juga memiliki kenangan terhadap Kota Aceredo. Penn mengatakan bahwa sebelum pemandangan yang ia lihat saat ini, dulu Aceredo merupakan kota yang indah.
"Seluruh tempat (itu) dulunya adalah kebun anggur, pohon jeruk. Semuanya hijau dan indah," ujar Penn.
"Lihatlah sekarang. Ini sangat menyedihkan," imbuhnya seraya menunjuk ke dasar waduk yang berwarna kekuningan dan tampak retak.
Kekeringan yang Melanda Spanyol
Kemunculan Kota Aceredo tak terlepas dari curah hujan yang rendah di Spanyol. Menurut badan nasional cuaca Spanyol, AEMET, dalam tiga bulan terakhir tahun 2021, Spanyol mencatat hanya 35 persen dari rata-rata curah hujan yang terjadi selama periode yang sama dari 1981 hingga 2010.
Kemudian, dalam abad ini, hujan pernah sama sekali tidak turun pada Januari 2005 silam.
Selain Spanyol, negara tetangga Portugal juga mengalami sedikit hujan sejak Oktober lalu. Pada akhir Januari, 45 persen negara itu mengalami kondisi kekeringan parah atau ekstrem, menurut badan cuaca nasional Portugal, IPMA.
Curah hujan yang berkurang sejak 1 Oktober sampai Januari tersebut menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi para petani untuk memberi pakan ternak mereka.
Menurut ahli iklim IPMA, Vanda Pires, curah hujan yang lebih rendah dan suhu yang lebih tinggi disebabkan oleh perubahan iklim.
"Ini bagian dari konteks perubahan iklim," kata Pires, pada AP.
Meski demikian, munculnya kota hantu Aceredo ternyata juga membawa berkah bagi pariwisata. Kota ini pun jadi spot wisata dadakan bagi turis yang ingin melihat langsung keadaan kota hantu tersebut.
Pemandangan reruntuhan kota tersebut tersingkap karena kekeringan yang melanda. Turis pun bisa melihat kembali kota yang dulu pernah berjaya di masa lampau tersebut. [qnt]