Sebelumnya, General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan menjelaskan pada tahun 2020, kemudian Kawasan Geopark Maros Pangkep diajukan Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu kandidat UNESCO Global Geopark (Geopark dunia).
Menurutnya, mendapat pengakuan UNESCO bukanlah menjadi hal yang mudah, namun diyakini bahwa dengan campur tangan semua pihak, maka predikat Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark akan bisa diraih bersama.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
"Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep sangat yakin dengan dukungan dan peran serta semua pihak maka tujuan ini bisa kita raih bersama," katanya.
Adapun jumlah populasi manusia yang mendiami Kawasan sebesar 665.000 jiwa bersuku Bugis dan Makassar.
Secara profil, kawasan ini mempertontonkan perbukitan dengan tower karst terluas kedua di dunia.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Di dalamnya terdapat sangat banyak titik wisata air terjun dan bentang alam yang indah, di antaranya TWA Bantimurung, Air Terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla serta 400 lebih goa dengan ornamen yang memesona setelah proses pembentukan jutaan tahun.
Goa-goa ini diperkuat dengan peninggalan manusia prasejarah sebagai warisan budaya berupa lukisan dinding gua tertua di dunia dengan umur 45 ribu tahun.
Keberadaan Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang telah mengidentifikasi Flora Fauna Endemik, termasuk 240 spesies kupu-kupu di kawasan ini mengukuhkan area tersebut dengan julukan The Kingdom of Butterfly serta menjadikan kehadiran niaturalis dunia yang terkenal ALlfred Russel berdiam di kawasan ini. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.