WahanaNews.co | Masih ingatkah Anda dengan kisah penyelamatan 12 anak dan pelatih sepakbola mereka yang terjebak di gua
Thailand selama 18 hari? Meski sudah hampir dua tahun berlalu, tapi kisah
tersebut masih dikenang hingga sekarang.
Namun, selain peristiwa
tersebut,ada lima kisah penyelamatan dramatis lainnya
yang pernah tercatat dalam sejarah. Berikut di antaranya yang dikutip dari
situs History.com:
Baca Juga:
Soal PDIP Tolak Rencana Penghapusan Istilah Orde Lama, Fadli Zon Angkat Suara
Penambang Terjebak 2 Bulan di
Bawah Tanah
Peristiwa ini menarik perhatian dunia
karena belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 33 penambang Cile berhasil
bertahan hidup setelah 68 hari terjebak di bawah tanah.
Baca Juga:
Raja George III dan Misteri Gangguan Mentalnya
Pada Agustus 2010, poros tambang tembaga
tempat mereka bekerja tiba-tiba ambruk. Ketika tim penyelamat berusaha
mengeluarkan para pekerja tambang, galian lainnya pun ikut runtuh. Membuat
mereka terjebak di belakang 770 ribu ton batu.
Para penambang ini bisa berkomunikasi
dengan dunia luar hanya melalui lubang yang dibor oleh tim penyelamat.
Pria-pria yang terperangkap itu juga berbicara secara singkat dengan keluarga
mereka melalui lubang.
Setelah proses pengeboran yang panjang
dan melelahkan, ke-33 penambang akhirnya bisa diangkat ke atas permukaan dengan
selamat.
Bertahun-tahun kemudian, para penambang
dan tim penyelamat mengatakan bahwa mereka masih merasakan emosi melelahkan dan
gangguan stres pascatrauma yang tersisa dari musibah tersebut.
Balita Habiskan 58 Jam di
Dasar Sumur
Pada Oktober 1987, Jessica McClure yang
berusia 18 bulan menjadi perbincangan ketika dia melangkah ke sumur air yang
tak terpakai di rumah bibinya di Midland, Texas.
McClure terjebak di sumur dengan kedalaman 22 kaki itu selama dua setengah hari, sementara tim penyelamat menentukan cara terbaik
untuk mengeluarkannya.
Petugas penyelamat beberapa kali
mempertimbangkan dan membatalkan rencana sebelum akhirnya memutuskan untuk
mengebor sumur lain di sebelahnya. Mereka kemudian membuat terowongan di antara
kedua sumur.
Proses penyelamatan McClure ini mencuri
perhatian, bahkan disiarkan secara langsung di televisi.
"Bayi Jessica" mengalami luka ringan,
dan kehilangan jari kakinya akibat luka membusuk setelah proses penyelamatan.
Kini, McClure telah menjadi seorang ibu dan tinggal di Texas.
Libur Panjang, Pelatih Surfing di Bali
Kembali Raup Rejeki
Saat SS Andrea Doria bertabrakan dengan
kapal laut Swedia pada 1956, itu bisa saja menyebabkan musibah seperti Titanic.
Kapal Italia tersebut menubruk MS
Stockholm karena kesalahan operator pada siang berkabut di perairan lepas pulau
Nantucket. Tabrakan tidak bisa dihindari oleh awak kapal yang panik.
Penumpang SS Andrea Doria merasakan
sentakan besar, bersamaan dengan suara dentingan logam. Di salah satu ruangan
kapal, kelompok orkestra sedang memainkan lagu "Arrivederci, Roma" sebelum
akhirnya terlempar dari panggung karena kekuatan tabrakan.
Saat SS Andrea Doria mulai tenggelam,
para penumpang menyadari bahwa sebagian besar sekoci telah rusak akibat
tabrakan.
Kru penolong berjuang untuk mencari
sekoci yang tersisa, sementara kapal lain di sekitarnya bergegas membantu
menyelamatkan penumpang dan awak kapal.
Proses penyelamatan saat kapal Titanic
tenggelam telah dikritik karena respons yang lamban dan kurangnya bantuan dari
kapal lain.
Sebaliknya, penyelamatan SS Andrea Doria
akhirnya menjadi kemenangan menunjukkan kecekatan tim penyelamat. Lima kapal
lain bekerja sama menyelamatkan 1.663 awak dan penumpang sebelum Andrea Doria
terbalik dan tenggelam.
Lima puluh satu orang meninggal akibat
tabrakan, namun proses penyelamatan tersebut secara luas dianggap sebagai salah
satu yang paling sukses sepanjang masa.
Serangan Bunuh Diri Bebaskan
500 Tawanan
Selama Perang Dunia II, kamp penjara
Jepang di Cabanatuan City, Filipina, mengurung ratusan orang Amerika dan
Filipina.
Kondisi di dalam kamp sangat
memprihatikan. Ketika perang berlanjut, tentara Jepang mulai mengeksekusi
tahanan di kamp lain.
Kemudian, Angkatan Darat AS Keenam,
melakukan operasi penyelamatan yang hampir membunuh nyawa mereka. Dengan
bantuan para gerilyawan Filipina, tentara berhasil mencapai 35 mil di belakang
garis Jepang.
Lokasi tersebut dipenuhi dengan pasukan
musuh, namun mereka berhasil menyelinap ke kamp pada 30 Januari 1945. Membuat
para penjaga kewalahan sehingga bisa membawa tahanan keluar kamp. Secara
keseluruhan, ada 510 tahanan yang dibebaskan.
Hingga saat ini, misi penyelamatan
berani tersebut dikenal dengan nama "The Great Raid".
Pria Lajang Pertaruhkan Nyawa
Selamatkan Desa
Jesús García hanyalah seorang teknisi
rem kereta. Namun, pada 7 November 1907, ia menjadi pahlawan dalam salah satu
proses penyelamatan bersejarah.
Siang itu, pria berusia 23 tahun ini
sedang beristirahat di Nacozari, sebuah kota di Meksiko, ketika para pekerja
memberitahunya tentang kebakaran yang terjadi di salah satu gerbong kereta.
Kereta api tersebut membawa dinamit yang
akan dikirim ke tambang terdekat. Jika dinamit meledak, maka yang rusak bukan
hanya keretanya, tetapi juga menyebabkan kebakaran besar di sekitar rel.
Ketika rekan kerjanya panik, García
justru langsung beraksi. Ia melompat ke dalam kereta seorang diri dan berusaha
mengarahkannya ke jurang. Empat mil kemudian, semua bagian kereta meledak.
Meskipun 13 orang meninggal, tapi
jumlahnya mungkin bisa lebih banyak jika Garcia tidak segera bertindak.
Meskipun yang tersisa dari Garcia hanya
sepatu botnya, namun ia tidak terlupakan. Pemuda ini lantas menjadi legenda dan
subjek dari puisi maupun lirik lagu.
Monumen peringatan dibangun di Meksiko,
dan kota Nacozari mengubah namanya menjadi Nacozari de García. [dhn]