WahanaNews.co | Sesar Lembang diprediksi berada pada fase batas
akhir siklus terjadinya gempa bumi.
Sesar sepanjang 29
kilometer dari Lembang, Kabupaten
Bandung Barat (KBB),
hingga Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ini diprediksi telah tidur selama 560
tahun.
Baca Juga:
Kedutaan Inggris Rayakan Ulang Tahun Raja Charles III di Kebun Raya Bogor
Peneliti Geoteknologi LIPI, Mudrik R Daryono, mengatakan, berdasarkan penelitian yang
dilakukannya, pihaknya mencatat,
Sesar Lembang pernah aktif atau gempa besar pada tahun 1450 masehi. Prediksi ini didasarkan pada uji paritan di Lembang.
Angka ini juga menepis bahwa Sesar Lembang pernah gempa besar
pada tahun 1600 Masehi.
"Dari uji paritan, kami mendapatkan bukti bahwa sesar
Lembang pernah melepaskan energinya pada tahun 1450-an," kata Mudrik, pada Ngobrol
Santuy Online Sesar Lembang, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
Berdasarkan hitungan itu, pihaknya menemukan bahwa Sesar Lembang
memilki siklus gempa antara 170 hingga 670 tahun.
Bila ditarik pada tahun ini, maka Sesar Lembang belum melepaskan
energinya selama 560 tahun.
"Artinya, Sesar
Lembang diperkirakan berada di siklus akhir gempa bumi atau berada di fase
gempa bumi. Kapan kejadiannya, tidak ada yang tahu, bisa besok atau 100 tahun
lagi," ujarnya.