Dari penelitian itu juga, kata dia, LIPI memprediksi bila Sesar
Lembang melepaskan energinya, diperkirakan bisa menghasilkan gempa bumi dengan
magnitudo antara 6,5 sampai 7 SR.
Mudrik menuturkan, gempa memiliki fase, ketika sesar pernah
gempa, maka dia akan terjadi lagi.
Baca Juga:
Kedutaan Inggris Rayakan Ulang Tahun Raja Charles III di Kebun Raya Bogor
Selama tidak ada gempa, artinya sesar sedang mengumpulkan energi.
Kapan, semua tergantung dari kecepatan dia bergeser.
Sementara itu, menurut pemerhati sesar yang juga penasehat
Bandung Mitigasi Hub,
Heri Andreas, pembahasan Sesar Lembang hingga saat ini belum ada kepastian.
Karena, ada beberapa mazhab (pandangan) atas sesar yang digadang-gadang bisa meluluhlantakkan Bandung itu.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
"Ada mahzab yang menyebut, Sesar Lembang dibentuk dari
Gunung Sunda dan sudah meletus. Jadi Sesar Lembang sudah selesai. Ada juga yang menyebut pernah gempa
pada tahun 1600. Tapi di catatan
tidak ada
bencana heboh pada tahun itu. Karena VOC sudah ada. Bupati Bandung juga sudah ada," tutur
Mudrik.
Karenanya, dia mendorong agar penelitian atas sesar perlu
dilakukan secara komprehensif dan butuh waktu lama. Selama ini, penelitian
hanya 2 hingga 3 tahun. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.