Seni Cadas
Manusia Modern Indonesia
Dengan
penemuan lukisan gua tersebut, Adhi menambahkan bahwa penelitian di
Maros-Pangkep ini masih akan terus dilakukan, untuk lebih menelusuri kehidupan
manusia modern, Homo sapiens dalam
perjalanannya di Nusantara.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
"Penelitian
gambar cadas untuk mengetahui pertanggalannya, kita lebarkan ke Indonesia timur
seperti di Raja Ampat, Kaimana, Fakfak, dan kepulauan Kei dan untuk mengetahui
migrasi manusia dari Nusantara ke Australia juga," imbuh Adhi.
Sistem
penanggalan pada lukisan goa tertua yang ditemukan di Sulawesi sekarang
merepresentasikan gambar cadas paling awal.
Jika
bukan yang paling tua, maka mewakili penanggalan arkeologis sebagai bukti
manusia modern, Homo sapiensyang
ada di wilayah kepulauan Nusantara yang terletak di antara Asia dan Australia
yang dikenal sebagai Wallacea.
Baca Juga:
Mengenal Sejarah, Budaya dan Kisah Perantauan Suku Bugis
Tim
dari Griffith berharap penelitian ke depan di kawasan timur Indonesia akan
mengarah pada penemuan gambar cadas yang lebih tua umurnya dan temuan
arkeologis lainnya, setidaknya 65.000 tahun dan mungkin lebih awal.
"Penemuan
ini menggarisbawahi keunikan yang luar biasa dari gambar cadas Indonesia dan
signifikansinya yang luar biasa untuk memahami sejarah seni yang mendalam dan
perannya dalam sejarah awal umat manusia," kataProfesor Adam Brumm
dari Australian Research Centre for Human
Evolution (ARCHE), salah satu pemimpin peneliti tim Griffith-Arkenas.
Lukisan
goa tertua zaman prasejarah ini, risetnya telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advancesdan memberikan
lebih banyak bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat untuk seni cadas.