WahanaNews.co | Kabar
mengejutkan datang dari OnlyFans. Media sosial yang terkenal karena
konten-konten dewasa ini resmi melarang materi-materi pornografi yang berbau seksual terhitung
sejak Bulan Oktober mendatang.
Baca Juga:
Kasus Video Syur Garut Mirip OnlyFans, Polisi Gunakan Pasal Ini
Media berbasis Inggris ini mengumumkan pernyataan ini pada
Kamis (19/8/2021).
OnlyFans mengatakan akan melarang kreator mengunggah
konten-konten seksual di situsnya. Tetapi para kreator masih boleh memposting
foto atau video telanjang, asalkan sesuai dengan syarat dan ketentuan media
sosial tersebut.
Popularitas OnlyFans meledak dalam sejak 2020 lalu, sejak
pandemi Covid-19 mengurung mayoritas orang di dunia. Platform ini digunakan
oleh musisi, fotografer, dan seniman lain termasuk para pekerja seks komersial
untuk menjual karya-karya mereka.
Baca Juga:
Ibunda The Connell Twins Ungkap Alasan Restui Anaknya Buat Konten Dewasa
Sejauh ini, demikian dilansir dari Bloomberg, OnlyFans telah
memiliki lebih dari 130 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Tetapi meningkatnya popularitas membuat OnlyFans berada di
posisi sulit. Ia tadinya dibangun untuk menjadi forum bagi para musisi,
instruktur fitnes, dan chef atau jurutama masak.
Tetapi belakangan media sosial tersebut semakin banyak
digunakan oleh para pekerja seks untuk menjual foto telanjang dan bahkan video
porno, yang menggambarkan hubungan seksual.
Perubahan kini diperlukan karena OnlyFans mendapat banyak
tekanan dari para mitra bisnisnya yang menilai media sosial tersebut kini
semakin mirip situs pornografi. Selain itu OnlyFans juga sedang berupaya
memperoleh investasi dengan valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat.
"Untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang
platform dan agar bisa terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan
penggemar, kami harus mengubah kebijakan konten," kata OnlyFans yang kini
dipimpin oleh pendirinya, Tim Stokely dan Leonid Radvinsky.
OnlyFans tadinya dipuji karena dinilai memberikan tempat
yang lebih aman bagi para pekerja seks komersial. Alasannya karena platform
tersebut menyerahkan kendali atas konten kepara para kreator.
Pada 2020 lalu OnlyFans meraup pendapatan lebih dari 2
miliar dolar AS dan tahun ini diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat.
[rin]