WahanaNews.co | Ketika seorang Imam Masjid Raja di Kota Elbasan, Gezim Karaj, mengemudi pulang dan melihat Pastor Nikolla, Imam Ortodoks Gereja St Mary, dia menghentikan mobil dan menawarkan tumpangan kepada pria tua itu.
Pemandangan itu biasa di Albania, khususnya soal toleransi beragama.
Baca Juga:
Sikapi Berita Minor Media Asing, Yasonna Laoly: Tak Seburuk Itu!
“Itu biasa bagi kami, karena kami suka mengobrol. Tentu, kami memiliki keyakinan yang berbeda. Tetapi itu tidak menghalangi kami untuk menjalin hubungan persahabatan. Kami saling membutuhkan dan saling membantu,” kata Imam itu, dilansir dari Qantara, Selasa (5/4/2022).
Gereja Ortodoks tempat Pastor Nicolla mengadakan kebaktian dan masjid tempat imam berkhutbah terletak berdekatan di kota tua Elbasan.
Dan dari taman gereja Ortodoks, orang dapat melihat gereja Katolik tua dari periode Bizantium.
Baca Juga:
PBB Kota Binjai Bebagi Takzil Dengan Rasa Toleransi
Selama bertahun-tahun, Uskup Josif Papamihali mengadakan misa di sana, pria yang dinyatakan sebagai martir Katolik oleh Paus setahun yang lalu.
"Di Elbasan, tidak jarang melihat seorang pendeta Kristen dan seorang imam minum mokka bersama di salah satu kafe kecil di dekat kastil tua," kata Ilir Hoxholli, seorang ahli agama dan mantan kepala otoritas agama negara.
Hoxholli menyebut koeksistensi damai agama-agama ini sebagai barang ekspor terbaik yang ditawarkan Albania ke seluruh dunia.