WahanaNews.co | Fakta
ini menarik untuk dicermati. Mengapa kucing dan sapi dapat tertular Covid-19
tetapi babi dan ayam tidak? Jawabanya ada dalam penelitian terbaru ini. Hasil studi
memperlihatkan beberapa memang hewan kebal terhadap virus corona karena bentuk
reseptor selnya.
Baca Juga:
Maxim Jakarta Rayakan World Animal Day Dengan Bagi-Bagi Makanan Kucing Dan Bersih-Bersih Kandang
Seperti diketahui, sepanjang perjalanan pandemi, ada banyak
kasus hewan yang dilaporkan terinfeksi virus corona.
Para ilmuwan akhirnya mengungkap misteri mengapa beberapa
hewan rentan terhadap infeksi virus corona sementara yang lain tidak. Mereka
mengklaim itu karena perbedaan kecil dalam struktur molekul reseptor ACE2
mereka, yang ditemukan pada permukaan sel.
ACE2 umum terjadi pada manusia dan ditemukan di seluruh
tubuh, termasuk di paru-paru. Bagian ini telah dijuluki "gerbang" untuk virus
corona.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Banyak hewan memiliki versi ACE2 mereka sendiri, tetapi
versi setiap spesies sedikit berbeda dalam struktur molekulnya.
Para ilmuwan percaya, perbedaan inilah yang menjelaskan
mengapa beberapa hewan seperti kucing dan sapi bisa terinfeksi virus corona.
Sedangkan spesies lain seperti babi dan ayam, kebal pada viru.
Studi ilmiah juga telah menganalisis genom dari berbagai
spesies yang belum ada kasus yang dikonfirmasi, tetapi hewan tersebut dapat
terinfeksi jika terpapar.
Para peneliti menemukan spesies yang diketahui tidak rentan
terhadap infeksi SARS-CoV-2 memiliki mutasi non-konservatif di beberapa lokasi
pada reseptor ACE2 yang mengganggu kontak utama dengan protein lonjakan virus.
"Berkat data akses terbuka, pracetak, dan perangkat lunak
akademis yang tersedia secara gratis, kami beralih dari bertanya-tanya apakah
harimau dapat tertular Covid-19 menjadi memiliki model struktur protein 3D yang
menawarkan penjelasan yang mungkin mengapa hal itu terjadi hanya dalam beberapa
minggu," terang penulis studi Dr Joao Rodrigues, dikutip Daily Mail.
Untuk mengurangi risiko menginfeksi hewan domestik dan liar,
termasuk spesies yang terancam punah, dia merekomendasikan mengikuti pedoman
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan.
"Orang yang terinfeksi Covid-19 harus membatasi kontak
dengan hewan peliharaan mereka serta dengan hewan lain, termasuk manusia lain,"
tambahnya.
Penelitian terbaru, yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal
PLOS Computational Biology, dibuat atas penelian di masa lalu. Temuan masa lalu
ini dan membuat model komputer reseptor ACE2 yang ditemukan pada 28 spesies
hewan.
Penelitian pertama didasarjan pada makalah yang diterbitkan
pada Oktober lalu yang menemukan lusinan hewan yang secara teratur melakukan
kontak dekat dengan manusia rentan terhadap infeksi.
Ini didasarkan pada penelitian dari University College
London (UCL) ini menemukan total 28 spesies darat yang meliputi gorila, beruang
kutub, dan kuda.
Kemudian studi terpisah yang diterbitkan pada November lalu
oleh para peneliti di Universitas Dalhousie di Kanada mengamati mamalia laut
dan menemukan setidaknya 15 spesies lumba-lumba, anjing laut, dan paus dapat
terinfeksi.
Kedua studi ini bekerja pada situasi hipotetis berdasarkan
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya tentang SARS-CoV-2 dan gen hewan yang
membuat reseptor ACE2.
Peneliti dari Universitas Stanford menemukan reseptor
terlihat sangat mirip di semua spesies yang dianalisis. Yang paling mirip
dengan manusia adalah simpanse (kemiripan 99,5 persen) dan yang paling berbeda
ada pada ikan mas (kemiripan 72 persen).
Para peneliti kemudian melakukan tes komputer untuk secara
virtual menggabungkan lonjakan virus corona dengan reseptor ACE2 masing-masing
hewan, dan memprediksi ikatan yang akan atau tidak akan dibuat pada saat-saat
kritis.
Pada manusia ada sejumlah lokasi di mana lonjakan dan
reseptor menciptakan kekuatan yang menarik, menjaga mereka tetap bersama secara
fisik. Banyak di antaranya terjadi di lokasi lonjakan virus corona yang disebut
domain pengikat reseptor (RBD).
Namun, beberapa mutasi pada RBD hewan mencegah hubungan ini
dibuat. Dengan demikian, virus tidak dapat menempel pada reseptor ACE2 dan
menyusup ke dalam sel. [dhn]