WahanaNews.co | Wanita berusia 33 tahun melahirkan 'bayi online'. Disebut begitu, lantaran dia membeli sperma dan alat inseminasinya secara online. Wanita itu menamai bayinya Eden, dan menyebutnya sebagai keajaiban".
Diberitakan First Post, Stephenie Taylor dari Nunthorpe, Teesside di Inggris, sudah memiliki seorang putra berusia empat tahun, Frankie, dengan mantan pasangannya. Putus asa untuk anak kedua dan tidak mampu membayar 1.600 poundsterling (sekitar Rp 31 juta) untuk prosedur di klinik kesuburan, Taylor memutuskan untuk mengambil rute lain.
Baca Juga:
Sungguh Tega, Bayi Dicekoki Obat Penggemuk Sama Babysitter di Surabaya Selama 2 Tahun
Dia membeli alat inseminasi dari platform jual beli online dan menemukan donor sperma melalui aplikasi Just A Baby. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menemukan calon "mitra konsepsi" secara lokal atau global.
Setelah berminggu-minggu berkirim pesan, sang pendonor mengirimkan spermanya pada Taylor di Januari 2020. Taylor mengatakan pria itu ramah, menambahkan bahwa keduanya "minum secangkir teh dan mengobrol tentang cuaca".
Dia menambahkan bahwa donor diputuskan setelah melihat profilnya dan percaya bahwa bayi mereka akan terlihat mirip dengan putranya.
Baca Juga:
Terlalu! Ayah Kandung Tega Jual Bayi Demi Beli Handphone dan Judi
Taylor kemudian menonton tutorial YouTube untuk mengetahui cara menggunakan alat inseminasi. Dua minggu setelah inseminasi, secara mengejutkan, dia hamil.
Bayinya, Eden, lahir pada 15 Oktober tahun lalu. Taylor menganggapnya sebagai keajaiban dan sangat senang dengan cara bayinya lahir.
"Jika saya tidak memiliki akses ke semua itu secara elektronik, maka dia tidak akan berada di sini," katanya.
Taylor mengatakan bahwa dia mengambil keputusan karena dia tidak ingin putranya, Frankie, menjadi anak tunggal. Dia juga takut bahwa hubungan baru akan membuat putranya tidak bahagia dan memengaruhi hidupnya secara negatif.
Ibu dan saudara perempuannya sangat gembira dengan keputusannya, tetapi ayahnya sempat ragu dengan donor sperma online. Sejak itu dia memuji keputusan itu sebagai keputusan yang "brilian".
Taylor juga mengatakan bahwa dia tidak keberatan Eden bertemu ayah kandungnya setelah dia tumbuh dewasa.
Donor, yang tidak disebutkan namanya ini, mengatakan bahwa dia tidak keberatan membantu Taylor jika dia ingin memiliki lebih banyak anak di masa depan. [rin]