WahanaNews.co | Dari
528 kucing yang dilaporkan terkena penyakit langka di Inggris, setidaknya 330
di antaranya telah meninggal di awal Agustus ini. Sebenarnya, data ini hanya
mewakili persentase sebagian kasus, karena tak sedikit kasus yang belum
dilaporkan sehingga bisa diselidiki oleh para dokter hewan.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Para pejabat kesehatan di Inggris mengatakan bahwa penyakit
itu disebut pansitopenia kucing. Kondisi ini meliputi penurunan cepat jumlah
sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang mengakibatkan penyakit
serius pada kucing, menurut Royal Veterinary College (RVC) di London.
Sekitar 528 kucing dirawat di rumah sakit RVC dimana tingkat
kematian di antara kasus yang dilaporkan adalah 63,5 persen. Saat ini,
persentase ini hanya mencakup kasus-kasus kucing yang telah dilaporkan ke para
dokter hewan. Angka ini dianggap hanya sebagai persentase kecil dan dapat
berubah setelah data diverifikasi secara independen.
Lonjakan kasus pansitopenia kucing yang parah dimulai pada
akhir Mei 2021. Kondisi yang mengkhawatirkan mengingat penyakit ini biasanya
bersifat langka.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
"Biasanya, kita mungkin melihat satu kasus ini per
tahun tetapi kita telah melihat sekarang sepuluh kucing dengan pansitopenia
parah (terdiri dari leukopenia parah, trombositopenia dan anemia) dalam empat
minggu terakhir," ujar Dr. Barbara Glanemann dari RVC, belum lama ini.
"Kucing-kucing itu sangat tidak sehat, mengalami
pendarahan spontan dan sering membutuhkan transfusi multipel untuk stabilisasi
sebelum invetigasi apa pun dapat dilakukan," tutur Glanemann, seperti
dilansir Nature World News.
Kucing besi era Dinasti Qajar di Iran, yang bertakhtakan
emas dan perak, diukir dengan hiasan. Louvre Museum