WahanaNews.co | Putri sulung Mona Ratuliu dan Indra Brasco, Mima Shafa, alami mental health sejak sekolah SD.
Bahkan, di usia 11 tahun, kondisi mental Mima sangat memprihatinkan hingga berniat untuk bunuh diri.
Baca Juga:
Kapolsek Kulon Progo Ungkap Motif Bunuh Diri Ipda BS: Bisnis Ternak Kambing
Mima Shafa juga kadang suka menyendiri, menangis tanpa sebab karena muncul tekanan yang datang tanpa pemicu.
Kondisi mental Mima membuat Mona sebagai ibundanya sangat khawatir dan merasa bersalah.
Mona mengaku saat pertama mengetahui kondisi Mima dirinya belum banyak ilmu soal mental health.
Baca Juga:
Program 1.000 Manusia Bercerita, Pertamina Berbagi Aksi Nyata Jaga Kesehatan Mental Pekerja
"Ada dong (merasa bersalah), ada banget. Dalam perjalanan enggak langsung ketahuan (anak kami mental health) , banyak bersalah," ungkap Mona Ratuliu di studio Trans TV, JalanTendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Mona mengatakan saat melahirkan Mima di usia muda kurang memperhatikan sikap-sikap putrinya yang ternyata bisa membahayakan kesehatan mental.
Bahkan, kata Mona, Mima sudah bisa mengungkapkan keresahan hatinya kepada keluarga, di usia enam tahun.
"Mima kan anak pertama, aku dulu melahirkan umur 21 jadi aku enggak tau nih cara ngurus anak gimana. Aku kan bikin buku parenting, aku ceritain semua bahwa justru karena ketidaktahuan aku, aku salah mengasuh," terang Mona Ratuliu.
Usai mendengarkan keresahan Mima, Mima akui berusaha belajar agar lebih baik dan meminta maaf.
Sehingga, saat Mima didiagnosa ada masalah kesehatan mental, Mona akui dirinya teringat keresahan Mima di waktu kecil.
"Dari situ aku belajar kenapa ya kayaknya aku udah memberikan yang terbaik buat anakku, kenapa testimoninya kayak gitu. Akhirnya dari situ lah justru aku belajar parenting minta maaf juga sama Mima, atas banyak kesalahan, waktu Mima punya masalah kesehatan mental aku langsung inget ke situ, mungkin karena kesalahan yang aku pernah lakukan," pungkas Mona Ratuliu. [gun]