WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sutradara Perang Kota, Mouly Surya, mengungkapkan bahwa film terbarunya akan menggambarkan pergulatan batin dan kisah cinta yang tumbuh di tengah latar peperangan.
Menurutnya, konflik yang ditampilkan bukan hanya secara fisik, melainkan juga batiniah, sebagai bentuk lain dari perjuangan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Baca Juga:
Film 'Rumah untuk Alie': Cermin Realita Keluarga yang Tak Selalu Sempurna
Film ini telah dirancang sejak 2018 dan melalui proses penulisan naskah yang panjang.
Mouly menyebut perjalanan kreatif tersebut menghasilkan karya yang memadukan unsur drama, cinta segitiga, dan pengkhianatan.
“Sejak awal saya memang ingin membuat film bergenre klasik dalam latar peperangan, seperti film tahun 40-an,” ujar Mouly dalam konferensi pers film Perang Kota di XXI Epicentrum Mall, Senin (21/4/2025).
Baca Juga:
Tertawa di Tengah Teror: Film Korban Jatuh Tempo Usung Isu Pinjol dengan Gaya Nyeleneh
Ia juga menyampaikan bahwa pendekatan visual yang dinamis menjadi kunci utama dalam membangun koneksi emosional antara penonton dan karakter.
Film ini menyoroti tiga karakter utama yang masing-masing menghadapi konflik batin dan memiliki dinamika hubungan yang intens.
Mouly menjelaskan bahwa pengambilan gambar di lingkungan seperti pemukiman kecil dipilih untuk merepresentasikan perjuangan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.