WAHANANEWS.Co, Jakarta – Peringatan hari kemerdekaan Indonesia tidak hanya dirayakan dengan upacara bendera. Momen ini juga dirayakan dengan menikmati sejumlah makanan dan minuman khas indonesia.
Beberapa makanan tradisional Indonesia sarat dengan makna kemerdekaan. Salah satunya nasi tiwul yang menjadi simbol perjuangan terhadap penjajahan Jepang.
Baca Juga:
Berkat Bupati Tapteng, Tembok Penutup Akses Jalan Utama Kelurahan Bajamas Dibuka PT Nauli Sawit
Beberapa makanan juga erat kaitannya dengan makna kemerdekaan, sperti nasi tiwul yang identik dengan peristiwa tertentu.
Hidangan ini terbuat dari singkong yang dikeringkan menjadi tepung, kemudian dikukus sampai matang. Lalu disajikan dengan aneka lauk. Cita rasanya dikenal gurih dengan tekstur kenyal.
Saat ini nasi tiwul mungkin dikenal sebagai jajanan pasar yang merakyat. Biasanya ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dijajakan di pasar tradisional dan dinikmati sebagai menu sarapan.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
Hidangan ini punya sejarah yang jauh lebih mendalam. Dilansir dari indonesiakaya.com pada (18/8). dulunya nasi tiwul dijadikan pengganti nasi ketika masyarakat Indonesia tidak bisa membeli beras. Makanan sederhana ini menjadi makanan utama pada era penjajahan Belanda dan tahun 1960-an.
Pada masa penjajahan Jepang, beras menjadi langka dan mahal, terutama di daerah Jawa. Masyarakat pun sulit mendapatkan beras sebagai makanan pokok. Singkong hadir sebagai solusi karena mudah ditanam dan diolah, serta relatif murah. Singkong lalu diolah menjadi tiwul dan dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
Nasi tiwul sudah disebut mulai hadir saat Agresi Militer II pecah. Berawal dari salah satu tentara pasukan Jenderal Soedirman, Soepardjo Rustam yang dibekali oleh nasi ini.