WahanaNews.co | Dalam mendidik anak, orangtua kerap berteriak atau menggunakan nada tinggi sebagai respons untuk memarahi anak.
Berteriak kerap menjadi senjata bagi orangtua dalam memarahi anak ketika anak berbuat kesalahan. Namun, berteriak bukanlah hal yang tepat dalam mendidik anak.
Baca Juga:
Orangtua, Begini 5 Cara Membantu Anak Sukses di Sekolah
Merangkum dari parents, berikut ini alasan-alasan orangtua harus berhenti memarahi anak dengan berteriak.
1. Berteriak bisa membuat anak merasa tidak bernilai
Setiap orang memiliki keinginan untuk merasa dihargai. Bagi sebagian besar orang, merasa dihargai oleh orang lain sebagai cara mengukur harga diri dan menentukan apakah dirinya penting bagi dunia di sekitarnya.
Baca Juga:
Orangtua, Simak Tips Melindungi Anak dari Narkoba
Saat anak diteriaki orangtuanya, anak akan melihat dirinya tidak mampu dan mempertanyakan kemampuannya karena anak mulai merasa tidak berharga.
Dalam keadaan orangtua yang marah dan berteriak kepada anak, anak terlihat seperti musuh baginya dan bukan manusia yang dihargai dan dicintai.
2. Berteriak memicu kecemasan, depresi, dan harga diri rendah pada anak
Selain menimbulkan rasa sakit hati saat orangtua membentak anak, kekerasan verbal akan menimbulkan masalah saat ia beranjak dewasa.
Anak-anak yang cenderung sering dibentak atau diteriaki oleh orangtuanya rentan mengalami kecemasan dan meningkatnya depresi.
Depresi atau kecemasan menyebabkan perilaku yang memburuk, bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri, seperti narkoba.
3. Berteriak bisa menghambat ikatan antara orangtua dengan anak
Bukan hanya kecemasan yang dialami anak, berteriak kepada anak bisa menghancurkan hubungan dengan anak.
Teriakan kepada anak justru menjadi tantangan untuk bisa berempati satu sama lain. Bahkan, berteriak akan membuat hubungan orangtua dengan anak menjadi asing satu sama lain sehingga membuat anak merasa orangtuanya bukan bagian darinya. Anak tidak merasa lebih dekat dengan orangtuanya setelah dirinya diteriaki.
4. Berteriak akan berpengaruh negatif pada anak dalam jangka waktu lama
Berteriak sebagai suatu metode dalam mendisiplinkan anak secara keras dapat merugikan anak, karena anak yang dididik dengan cara tersebut akan minim prestasi dalam sekolahnya atau masalah perilaku yang nakal.
Dalam studi, berteriak kepada anak mempunyai efek yang serupa dengan hukuman fisik.
Tindakan mencaci dan meneriaki anak secara terus-menerus bisa mengubah cara bagaimana otak anak berkembang.
Alih-alih memarahi anak dengan berteriak, orangtua perlu ambil nafas dalam-dalam dan menasihati dengan cara-cara yang halus serta tak melukai mental anak.
Itulah tadi beberapa alasan orangtua harus berhenti memarahi anak dengan berteriak. Semoga bermanfaat. [ast]