Pupuk dasar tanaman cabai rawit
Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang sebanyak 10 sampai 30 ton per hektar, pupuk urea sebanyak 200 sampai 300 kg per hektar, pupuk SP-36 sebanyak 200 sampai 300 kg per hektar, dan pupuk KCl sebanyak 150 sampai 250 kg per hektar.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Pemberian pupuk kandang dan kapur dolomit dilakukan saat pembuatan bedengan. Adapun untuk pupuk kandang, jika dikonversikan adalah 0,5 hingga 1,5 kg per tanaman dengan asumsi populasi tanaman sebanyak 20.000 per hektar.
Pupuk dasar diberikan dengan cara membuat larikan berjarak 25 sampai 30 cm dari tepi bedengan. Adapun jarak larikan adalah 70 cm.
Kemudian, taburkan pupuk secara merata pada larikan tersebut. Pemberian pupuk dasar cabai rawit dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Pupuk susulan tanaman cabai rawit
Pemupukan susulan bertujuan untuk memenuhi hara pada tanaman pada fase vegetatif hingga generatif awal dengan cara dicairkan terlebih dahulu.
Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat.