WAHANANEWS.CO - Gaya hidup sehat semakin menjadi identitas baru anak muda, terlihat dari maraknya Gen Z yang berburu jamu dan jajanan kukusan sebagai pilihan makanan-minuman harian.
Fenomena ini mudah ditemui di media sosial, di mana anak-anak Gen Z mengunggah momen meminum jamu dari penjual keliling sambil memesan beras kencur, kunyit asem hingga brotowali dan menikmati sensasi pedas hangat, asem segar atau pahit bersama teman-teman mereka dalam tren yang dikenal sebagai “party jamu” atau “open table jamu.”
Baca Juga:
Selain jamu, makanan kukusan berbahan umbi-umbian juga menjadi buruan, membuat banyak UMKM mengikuti gelombang ini demi memudahkan para anak muda menjalani pola hidup sehat.
Riris (25), perantau asal Medan, mengatakan dirinya sudah lama mengonsumsi jamu dan menilai tren ini menguntungkan penjual tradisional sambil berkata, “Kalau viral dan banyak yang cari, ibu-ibu jamu juga bisa tetap eksis ya dagangnya, otomatis jadi lebih mudah nyari bakul jamu.”
Ia menyebut jamu jadi detoks alami yang terjangkau dan cocok untuk anak muda, seraya menambahkan, “Secara jamu minuman enak, sehat dari bahan alami dan tentu harganya terjangkau,” sambil mengaku favoritnya adalah kunir asem dan beras kencur.
Riris memilih jamu karena tidak cocok dengan kopi atau minuman kekinian, dan ia menjelaskan, “Aku tuh Gen Z yang nggak bisa minum kopi, kalau kena kopi perutku nggak enak, dadanya juga deg-degan terus… sama juga kalau minuman keras, mesti badanku gatal-gatal merah gitu.”
Syifa (27) juga mendukung tren party jamu karena dianggap membantu UMKM, dan berkata, “Bagus ya kalau dengan adanya tren ini jadi banyak anak muda yang beli jamu… dan bisa ngebantu hidupin UMKM juga.”
Syifa rutin membeli kunyit asem saat haid atau daun sirih untuk detoks dari penjual jamu keliling yang lewat depan rumah, dan mengaku belum mencoba semua jenis jamu termasuk brotowali namun tetap percaya pada manfaatnya.