Untuk membuktikan video tersebut, seorang jurnalis media
online membeli oximeter yang mirip dengan yang ada di video. Berwarna biru dan
putih, serta bentuk yang sama.
Selanjutnya, oximeter tersebut dimasukkan jari dan pensil.
Ternyata, oximeter tersebut mampu berfungsi dengan baik saat menggunakan jari
telunjuk. Hasil pengukuran menunjukkan kadar Sp02 ada di angka 96 persen dan
denyut jantung 103 bpm.
Baca Juga:
Kehabisan Oksigen dalam Pesawat, Timnas Gambia Nyaris Kehilangan Nyawa
Sementara itu, ketika dimasukkan pensil ke dalamnya, tidak
ada hasil apa-apa. Hanya ada tulisan "Finger Out" alias perangkat pulse
oximeter itu tidak mengenali adanya jari.
Maka, dari hasil percobaan di video tersebut tidak terbukti.
Kemungkinannya, memang perangkat Pulse Oximeter yang digunakan dalam percobaan
jurnalis ini berfungsi dengan baik. Atau, perangkat yang digunakan di video itu
memang rusak.
Oximeter terdiri dari sensor dan layar monitor. Sensor
berada di bagian yang dipasang di jari. Sensor itu mendeteksi berapa persentase
hemoglobin dalam aliran darah di jari.
Baca Juga:
Buka Konferensi ICORCS 2023, Gubernur Khofifah: Serukan Kemerdekaan Palestina
Nah, hasil pengukurannya ditampilkan dalam gelombang denyut
nadi di monitor. Lalu, diterjemahkan sebagai angka saturasi oksigen.
Jika Anda melihat lampu di dalam oximeter, sebenarnya ada
dua lampu. Yakni lampu merah dan satu lampu inframerah.
Oximeter akan mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap
oleh darah. Tujuannya untuk memberitahu berapa banyak oksigen yang ada di dalam
darah. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.