"Harga yang kita ajukan lelang pun sudah sesuai dengan survei pasar. Pengadaan 6 unit memiliki jenis merk kendaraan berbeda tergantung pesertanya memakai merk apa yang jelas mereka bisa menyesuaikan spesifikasi yang ditawarkan yaitu truck 16 ton," ungkap Edy.
Pernyataan Edy Sufa’at yang menyatakan tergantung pesertanya memakai merek apa, mengundang berbagai pertanyaan dikalangan aktivis anti korupsi, bukankah merek tidak mempengaruhi harga.
Baca Juga:
Pj Gubernur DKI Minta Percepatan Pembangunan Tanggul Laut Cegah Rob Utara
Aktivis Anti Korupsi, Ketua BPW DKI Jakarta, Perkumpulan Radar Pembangunan Indonesia, Anggiat L Htg juga turut mempertanyakan harga penawaran pemenang tender yang mendekati nilai HPS Paket.
Untuk mengungkap dugaan ada tidaknya kerugian keuangan Pemprov DKI Jakarta yang ditimbulkan dari perbedaan merek dan harga pemenang tender, Anggiat L Htg mendesak agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kita mendorong aparat penegak hukum untuk menyelidiki ada tidaknya dugaan kerugian keuangan Pemprov DKI Jakarta yang ditimbulkan dari perbedaan merek dan harga pengadaan 6 Mobil Uji Keliling Unit PKB ini," ungkap Anggiat kepada WahanaNews, Senin (26/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.