WahanaNews.co | Setelah menikah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah belajar menjadi orangtua yang baik untuk anaknya.
Bagi perempuan, penting untuk menyiapkan diri sebagai calon ibu Pasalnya, seorang anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Artinya, sebagai Generasi Bersih dan Sehat (genbest), Anda harus mempersiapkan kesehatan dengan serius sebelum memasuki masa kehamilan nanti.
Terlebih, masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) begitu krusial menentukan masa depan anak.
Adapun 1.000 HPK dimulai sejak proses pembuahan dalam kehamilan.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa 1.000 HPK terjadi begitu pesat. Hal ini yang membuat masa tersebut bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masa depan anak yang sehat dan cerah serta bebas stunting.
Meski telah menjaga kesehatan, berbagai penyakit masih dapat menyerang saat Anda hamil. Salah satunya adalah anemia.
Sebagai informasi, anemia umum terjadi pada ibu hamil. Pasalnya, kebutuhan zat besi meningkat pada masa kehamilan.
Namun, pada kasus yang parah, anemia saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Kedua kondisi ini sangat erat kaitannya dengan stunting.
Nah, berikut adalah langkah-langkah pencegahan stunting yang dapat dilakukan Anda sebelum menikah.
1. Menikah di usia ideal
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menikah pada usia ideal. Adapun usia ideal menikah menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Menikah di usia dini dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi stunting karena gizi perempuan di bawah usia tersebut biasanya masih belum siap untuk hamil.
2. Periksa status gizi
Sebagai calon ibu, Genbest wajib memerhatikan status gizi sebelum menikah. Sebab, status gizi akan memengaruhi pertumbuhan janin saat memasuki masa kehamilan nanti.
Adapun status gizi yang kurang sebelum menikah dikhawatirkan dapat menyebabkan bayi lahir dengan BBLR. Dengan demikian, meningkatkan risiko stunting.
Maka dari itu, pastikan status gizi Anda normal sebelum menikah. Jika masih belum normal, Anda bisa memperbaikinya sebelum masa kehamilan.
3. Lakukan tes kesehatan
Sebaiknya, Anda melakukan tes kesehatan minimal 3 bulan sebelum menikah. Anda bisa melakukan rangkaian tes kesehatan, meliputi pemeriksaan darah, tes penyakit menular seksual, tes TORCH, dan tes organ reproduksi.
Adapun tes kesehatan bertujuan untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh calon pengantin. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa merencanakan kehamilan yang lebih sehat dan jauh dari risiko stunting.
4. Terapkan gaya hidup sehat
Anak yang sehat berawal dari ibu yang sehat pula. Maka dari itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian.
Anda bisa mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan bervariasi setiap hari. Jangan lupa untuk rutin berolahraga.
Hindari kebiasaan tidak sehat, seperti merokok karena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
5. Perhatikan kebutuhan nutrisi
Sebelum hamil, sebaiknya Anda memperhatikan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Adapun nutrisi yang diutuhkan untuk masa kehamilan adalah asam folat, zat besi, dan kalsium.
Asam folat atau vitamin B9 merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan.
Pasalnya, asam folat dapat membantu pengurangi risiko cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang atau yang disebut cacat tabung saraf.
Selain itu, asam folat juga dibutuhkan tubuh untuk memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru, mencegah terjadinya bibir sumbing dan kelainan jantung pada bayi, serta dapat mengurangi risiko pre-eklamsia.
Sementara itu, kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat. Pasalnya, janin akan menambil kalsium dari tulang ibu sehingga meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu kelak.
Zat besi juga tak kalah penting, Pasalnya, zat besi dapat mencegah anemia difiensi zat besi pada ibu hamil.
Selain itu, kekurangan zat besi dapat menganggu kehamilan dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan BBLR sehingga lebih tinggi terancam stunting.
Maka dari itu, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi selama menyiapkan kehamilan. [rna]