WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nama Farel Prayoga sempat menjadi sorotan nasional saat tampil memukau di Istana Negara dalam perayaan HUT RI ke-77 pada 17 Agustus 2022. Namun, di balik senyuman dan suara emasnya saat menyanyikan lagu “Ojo Bandingke”, tersimpan kisah kelam yang tak banyak diketahui publik.
Siapa sangka, sebelum viral dan diundang ke Istana, Farel sudah menjalani hidup keras di jalanan, mengamen sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Baca Juga:
Farel Prayoga Dikabarkan Meninggal Dunia, Hoaks atau Fakta?
Baru-baru ini, Farel membuka seluruh luka hidupnya dalam podcast CURHAT BANG bersama Denny Sumargo, tayang Jumat (18/7/2025), dan mengungkap bagaimana dirinya harus bertahan di tengah keluarga yang porak poranda karena judi online dan perlakuan ibu tiri yang menyakitkan.
"Aku dari kelas 2 SD umur 8 tahun udah disuruh ngamen. Memang awalnya saya pribadi (mau ngamen) minta ke bapak, lama kelamaan jadi pekerjaan," ujar Farel.
Tak hanya harus mencari nafkah di usia dini, Farel juga mengalami perlakuan buruk dari ibu tirinya yang membencinya sejak kecil.
Baca Juga:
Farel Prayoga Tak Ungkap Agamanya, Pendamping: Ada Hal yang Harus Dijaga
Ia baru tahu bahwa wanita yang selama ini ia panggil ibu ternyata bukan ibu kandungnya.
"Aku dari kecil disiksa (ibu tiri), salah satunya diusir dari rumah, pernah nggak dibolehin tidur sampai punggung sakit," katanya.
Ibu tirinya bahkan tidak mengakui Farel sebagai anak, hanya karena wajahnya dianggap terlalu mirip dengan mantan istri suaminya, yang tak lain adalah ibu kandung Farel sendiri.
Rupanya, drama keluarga ini makin rumit karena ibu tiri dan ibu kandung Farel saling mengenal dan pernah tinggal bersama di Makassar.
Lebih mengejutkan lagi, ibu tiri Farel adalah istri pertama sang ayah, sedangkan ibu kandungnya adalah istri kedua.
Meski dililit masalah keluarga, Farel tak berhenti berkarya. Perjuangannya di jalanan akhirnya membuka jalan ke panggung nasional saat ia tampil di Istana dan namanya mulai terkenal. Sejak itu, Farel sempat merasakan lonjakan pendapatan yang luar biasa.
"Jadi, awal-awal viral itu uang aku kasih 100 persen ke orang tua semua, uang emang dipegang sama bapak ibu," ungkapnya.
Namun, keberuntungan itu tak bertahan lama. Ia mengaku tidak pernah benar-benar mengelola uangnya sendiri. Bahkan Farel sempat merasa dikhianati oleh seluruh anggota keluarganya.
"Pernah satu keluarga sekongkol, bapak, ibu, kakak. Waktu itu kakak dibelikan kuda lagi pas banget aku mau manggung," ujarnya.
Farel juga mengisahkan pengalaman pahit saat liburan.
Ia ingin membeli minuman di sebuah supermarket, tetapi saat memeriksa ATM-nya, saldo yang tersisa hanya Rp56 ribu, padahal sebelumnya mencapai ratusan juta rupiah.
Kehilangan tabungan itu ternyata berbuntut panjang. Keluarganya bertengkar hebat hingga akhirnya terpecah belah.
Bahkan, sebuah peternakan sapi milik Farel yang dibangun dari hasil jerih payahnya, dijual diam-diam oleh orang tuanya.
Uang miliaran rupiah hilang tak berbekas, dan yang lebih menyakitkan lagi, sang ayah, Joko Suyoto (46), baru-baru ini ditangkap karena kasus judi online.
Farel mengaku tak terkejut saat Joko ditangkap oleh Satreskrim Polresta Banyuwangi dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (11/6/2025).
Setelah penangkapan itu, status ayahnya berubah menjadi tersangka.
"Awalnya aku nggak tahu kayak game biasa, tapi cari tahu ternyata judol. Ketika ditangkap, yasudah lah biar jera dulu," ucap Farel, tenang.
Bahkan, sehari setelah kejadian itu, Farel mengaku menertawakan nasib ayahnya agar cepat sadar dan berubah menjadi orang tua yang lebih bertanggung jawab.
Meski begitu, ia tetap menyimpan perasaan sayang kepada sang ayah.
"Aku sayang bapak, walau sering rugikan aku, tapi aku nggak bisa hidup tanpa dia," katanya lirih.
Sementara itu, untuk ibu tirinya, Farel mengaku sudah tak peduli. Ia kini merasa cukup dewasa untuk tidak lagi diperalat atau dikuasai oleh siapapun dalam keluarga.
Saat ditanya soal kondisi finansialnya saat ini, jawaban Farel cukup mengejutkan. Semua hasil jerih payahnya telah habis tak bersisa.
"Uangku paling sisa ceban. Mentok tadi lihat di ATM seratus ribuan doang," tandasnya dengan nada pasrah.
Kisah hidup Farel Prayoga menjadi potret nyata bagaimana ketenaran dan kerja keras seorang anak bisa dikorbankan oleh ambisi serta keserakahan orang-orang terdekatnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]