WahanaNews.co | Sebuah pesan yang berusia sekitar seratus tahun ditemukan di bawah patung Ratu Victoria di Kanada, yang sempat dirobohkan oleh pengunjuk rasa tahun lalu.
Pesan yang berasal dari tahun 1921 itu berisi keluhan tentang kurangnya alkohol selama pelarangan.
Baca Juga:
Kebaya Nusantara Go International, Melenggang Anggun di Toronto Kanada
Para pekerja mengeluarkan botol dari dasar patung saat mereka menggali tanah di bawah patung yang ambruk di Manitoba, Kanada.
Surat bertanggal 30 Juli 1921 itu kabarnya dimaksudkan sebagai permintaan maaf karena tidak bisa meletakkan sebotol brendi di bawah patung karena undang-undang Larangan saat itu.
Di Amerika Serikat, dilarang memproduksi, mengimpor, atau menjual alkohol antara tahun 1920 dan 1933. Hukum di Kanada juga sama.
Baca Juga:
Misi Dagang Kanada ke Indonesia, Kemendag RI Gelar Penjajakan Bisnis dan Seminar Ekspor
"Karena Larangan, kami tidak dapat mematuhi kebiasaan menyimpan sebotol brendi di bawah batu, dan kami sangat menyesal," kata Reg Helwer, menteri yang bertanggung jawab untuk layanan pemerintah, membacakan isi pesan itu lapor CBC seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (4/12/2022).
Pesan tersebut telah ditandatangani oleh seorang pemahat batu, pekerja dan seorang birokrat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum.
Patung itu telah dirobohkan dan kepalanya dibuang ke Sungai Assiniboine oleh para pengunjuk rasa selama unjuk rasa atas kuburan anak-anak pribumi tahun lalu.
Helwer mengatakan ini bukan pertama kalinya sepotong sejarah Manitoba telah digali.