WahanaNews.co | Inovasi PT Indonesia Power dengan melakukan uji coba
cofiring biomassa diPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) diyakini akan
membantu pemerintah mencapaitargetbauran Energi Baru Terbarukan
(EBT).
Salah
satu PLTU, yakni PLTU Banten3 Lontar, berkomitmen ikut andil dalam peningkatan bauran
energi nasional baru terbarukan itu hingga mencapai
23 persen pada tahun 2025.
Baca Juga:
Ratusan Ribu Masyarakat Menjadi Pelanggan PLN UP3 Cengkareng Per Februari 2024
Penerapannya
dilakukan melalui teknologi cofiring dengan mencampurkan bahan bakar
batu bara dan bahan bakar pengganti parsial eceng gondok.
Menurut
Indonesia Power, persiapan biomassa itu dilakukan
dengan tahap-tahap ini:
Proses
pembuatan, pencacahan dan pencampuran biomassa eceng gondok; Proses analisa sampel biomassa; Penerimaan dan penimbangan biomassa eceng gondok; Blending biomassa dan batu bara; Hasil pengetesan blending batu bara dan biomassa; Pemindahan bahan bakar ke emergency hooper; Penyaluran
bahan bakar melalui belt conveyer; Penyaluran bahan bakar ke cool feeder; dan Penyaluran bahan bakar ke mill and boiler.
Baca Juga:
PLN Siagakan 81 Ribu Petugas Jaga Kelistrikan Andal Selama Ramadan dan Cuaca Ekstrem
Penggunaan
bahan bakar biomassa limbah eceng gondok dan sampah akan mengurangi produksi
sampah yang ada dan dengan teknologi cofiring akan meningkatkan
penggunaanrenewable energydi PT Indonesia Power dan PT PLN
(Persero).
Direktur
Utama Indonesia Power, M.
Ahsin Sidqi, menjelaskan, teknologi uji coba cofiring merupakan kepedulian PT
Indonesia Power untuk mengurangi permasalahan sampah yang menumpuk di
Indonesia.
"Indonesia
Power harus berhasil di cofiring. Setidaknya 10 persen pembangkit-pembangkit
kita di seluruh Indonesia batu baranya harus disubstitusi dengan waste to
energy. Mari kita terus mendukung dan berjuang agar 23 persen renewable energy
tahun 2025 dapat terlaksana dengan kreativitas dan inovasi yang kita
lakukan," tutur Ahsin Sidqi.