WahanaNews.co | Aksi
sweeping produk Prancis dilakukan oleh 20 orang dari Gerakan Pemuda Islam (GPI)
di sebuah minimarket di Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Amnesti Internasional: Larangan Jilbab Saat Berolahraga Perburuk Diskriminasi di Prancis
Polisi membeberkan detik-detik aksi sweeping itu. Dalam
keterangannya, Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan
aksi itu terjadi pada Selasa (3/11) lalu.
"Pimpinan Diko Nugraha dan Sofyan," kata Kompol
Gozali kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga:
Selama Ramadhan Polda Metro Jaya Ingatkan Ormas Tak Sweeping Tempat Hiburan Malam
Berikut detik-detik massa GPI sweeping produk Prancis:
Pukul 13.43 WIB
Diko Nugraha bersama massa lainnya bersiap-siap mengunjungi
sebuah minimarket di Menteng
Pukul 13.55 WIB
Diko Nugraha bersama massa tiba di sebuah minimarket di
Jalan Johar Menteng dan membeli sejumlah produk dari Prancis seperti air
mineral, biskuit, dan susu.
Pukul 14.17 WIB
Kembali ke kompleks Menteng Raya Nomor 58 untuk membakar
produk-produk yang telah dibeli dari minimarket.
Tak hanya berhenti di situ, massa melanjutkan aksinya.
Pukul 14.40 WIB
Diko Nugraha dan rekan-rekannya melakukan konfrensi pers
terkait aksi pembakaran produk-produk Prancis. Mereka menyampaikan kekecewaan
terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menuntut tiga hal.
Pukul 15.00 WIB
Kegiatan massa berakhir dan situasi kembali kondusif.
Seruan boikot produk Prancis juga bergema lewat Majelis
Ulama Indonesia (MUI). MUI menganggap Macron tidak menghiraukan dan menggubris
peringatan umat Islam sedunia. MUI meneken surat bernomor
Kep-1823/DP-MUI/x/2020 itu terkait boikot produk Prancis, yang ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi,
tertanggal 30 Oktober 2020.
"Memboikot semua produk yang berasal dari negara
Prancis serta mendesak kepada pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan
tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis serta mengambil
kebijakan untuk menarik sementara waktu Duta Besar Republik Indonesia di Paris
hingga Presiden Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat
Islam sedunia," tulis MUI. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.