WahanaNews.co | Bunga anggrek memang salah satu
tanaman yang memiliki kecantikan, dan keindahan.
Namun, di
balik itu, ada berbagai risiko yang menghantui kelangsungan hidup tanaman
anggrek, mulai dari lingkungan hingga gangguan hama.
Baca Juga:
Pelatihan Kultur Jaringan Anggrek Papua dalam Rangka Pelestarian Pemanfaatan Anggrek Spesies Papua
Dilansir
dari Gardening Know How, Rabu
(16/12/2020), jika permasalahan tersebut tidak diketahui dari awal, akan
mengakibatkan anggrek tidak tumbuh dengan baik, bahkan bisa mati.
Kebanyakan
anggrek adalah epifit, tumbuhan yang
tumbuh di cabang-cabang pohon di tanah yang sangat sedikit,
menggunakan akarnya untuk menempel pada pohon dan bernapas.
Bahkan,
banyak anggrek yang memiliki organ fotosintetik yang terletak di akar penyangga
mereka.
Baca Juga:
Gampang Banget, Ini Cara Menanam dan Merawat Anggrek di Pot
Oleh
sebab itu, anggrek sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
Jika
anggrek dalam keadaan kuncup atau mengering dan mati tanpa ada tanda-tana hama
atau penyakit, kemungkinan anggrek membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi
atau pencahayaan yang lebih terang.
Penyiraman
yang salah juga dapat menyebabkan masalah ini, yang ditandai dengan dedaunan yang
berkerut.