"Itu takmirnya welcome. Tapi tetap ada
batasannya, ada ruangan yang tidak boleh masuk, dan di bagian luar boleh. Saya
bawa matras kecil untuk tidur. Kedua di cirebon, di pom bensin yang ada
musholanya, ada jualan makanan," ujarnya.
Ingin hemat, adalah alasan utama mereka menginap di
masjid atau pom bensin.
Baca Juga:
Fasilitas Lengkap, SPKLU Rest Area KM 6B Jadi Sasaran Pemudik Mobil Listrik
"Kalau saya ajak ke losmen sayang juga, lebih
baik uangnya untuk mereka yang jualan makanan," kata dia.
Mudik dengan bersepeda kali ini adalah kedua kalinya
bagi Pulung. Bedanya, mudik kali ini harus ditempuhnya di tengan pandemi
Covid-19.
Lantas, apakah Pulung bersama empat rekannya melakukan
tes swab antigen terlebih dulu sebelum mudik?
Baca Juga:
Kemenparekraf Apresiasi ASDP Bangun Destinasi Wisata Baru 'Bakauheni Harbour City'
"Tidak, kami hanya secara lisan saja bersepakat
dan menanyakan kabar masing-masing, bahwa semuanya dalam keadaan sehat. Karena
sayang juga, tes swab sekian ratus ribu, ya mending dibagi-bagi di kampung. Dan
kalau kuat sepedahan ratusan kilo meter, Inysa Allah sehat," kata Pulung. (Tio)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.