WahanaNews.co | Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian
Pertahanan (Pusdiklat Badiklat Kemhan) berperan meningkatkan kemampuan bahasa bagi
personil dan TNI dalam rangka Go International.
Melalui Pusdiklat Badiklat Kemhan ini, personil Kemhan
dan TNI dilatih setidaknya 9 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, Jerman,
Perancis, Jepang, Korea, Rusia, China dan Arab.
Baca Juga:
KSAU Bahas Penguatan Pertahanan Udara dengan Menhan RI Prabowo Subianto
Hal itu disampaikan Kepala Pusdiklat Bahasa Badiklat
Kemhan Brigjen TNI Yudhi Candra Jaya saat menjadi narasumber pada wawancara
Podcast Kemhan, Kamis (3/5/2021) di Studio Podcast Biro Humas Setjen Kemhan,
Jakarta.
"Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan merupakan salah satu
Sub Satker yang sangat strategis, karena menyiapkan personel Kemhan dan TNI
untuk pelaksanaan tugas internasional menjadi duta bangsa," ungkap Yudhi.
Lebih jauh Yudhi menjelaskan, tugas-tugas ke luar
negeri yang diemban personil Kemhan dan TNI tersebut, diantaranya penugasan
mengikuti pendidikan maupun pelatihan, sebagai Atase Pertahanan hingga
penugasan sebagai pasukan misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Baca Juga:
Pembekalan Peningkatan Kemampuan Penatausahaan Penerimaan Hibah di Jajaran Korem 182/Jazira Onim, Ini Kata Danrem
Selain itu Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan juga
berperan sebagai pintu gerbang masuk untuk siswa mancanegara dari militer
negara sahabat yang akan mengikuti pendidikan di Indonesia.
Siswa Mancanegara yang akan mengikuti Sesko Angkatan,
Sesko TNI, Unhan dan juga Lemhannas, sebelumnya harus mengikuti pendidikan
Bahasa Indonesia di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan," jelas dia.
Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan yang berlokasi di
Pondok Labu Jakarta Selatan, memiliki tugas pokok dan fungsi yang meliputi
penyiapan kemampuan bahasa bagi personel Kemhan dan TNI yang akan bertugas ke
luar negeri, kemudian sebagai alih bahasa atau transleter maupun interpreter
dan penterjemah lisan, serta sebagai fasilitator seleksi bahasa bagi calon
siswa yang akan mengikuti pendidikan di luar negeri, maupun asistensi dan
supervisi bagi Pusdiklat Bahasa TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara. (Tio/Humas
Kemhan)