Mengutip Chernobyl: 01:23:40 (2014), Fomin bahkan menutup-nutupi kondisi tersebut. Akibat ancaman mutasi, para teknisi akhirnya terpaksa menuruti perintah Dyatlov.
Saat malam tiba, generator dijalankan. Turbin sempat berfungsi, namun daya melemah hingga suhu inti reaktor melonjak tajam.
Baca Juga:
IAEA Minta Akses ke PLTN Zaporizhzhia
Tombol SCRAM yang seharusnya bisa mengaktifkan sistem darurat ternyata tidak berfungsi karena tak pernah diperiksa.
Dalam hitungan menit, suhu reaktor mencapai 3.000 derajat Celcius sebelum akhirnya meledak hebat.
Gelombang radiasi menyebar luas ketika warga masih tertidur. Banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca Juga:
Genjot Energi Nuklir, Presiden Prancis Janji Perancis Tidak Gunakan Energi Fosil
Bahkan, alat pendeteksi radiasi kala itu tak mampu mengukur tingkat paparan saking tingginya. Keesokan paginya, debu nuklir beterbangan, menandai awal dari malapetaka panjang.
BBC melaporkan, total korban jiwa akibat radiasi dalam jangka panjang mencapai 90 ribu orang. Sementara 600 ribu lainnya menderita paparan radiasi meski tidak meninggal.
WHO mencatat, efek radiasi Chernobyl menjalar hingga 200 ribu km ke wilayah Eropa, dan kawasan itu diperkirakan baru bisa dihuni kembali setelah 20 ribu tahun.