WahanaNews.co | Keluarga yang satu ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) di Fakultas yang sama.
Kisah ini jadi makin inspiratif karena mereka berhasil meraih piagam rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.
Baca Juga:
Emil Dardak: Digital Library ISNU Jatim Dorong Kecendekiawanan NU dan Kemajuan Negara
Keluarga ini adalah Dr. Tandyo Hasan dan Dr. Inge Soesanto beserta dua putranya yaitu Dr. Michael Hans dan Dr. Mitchell Hans.
Keluarga Dr. Tandyo Hasan berhasil dinobatkan sebagai "Keluarga Pertama Peraih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Perguruan Tinggi yang Sama".
Rekor tersebut juga membawa Fakultas Hukum dan Unair sebagai fakultas dan universitas pertama yang meluluskan satu keluarga dari program studi doktor ilmu hukum.
Baca Juga:
Unair Surabaya Terima 1.895 Calon Mahasiswa Baru Melalui SNBP 2024
Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga Tandyo Hasan.
"Sebetulnya ini adalah sesuatu yang tidak istimewa. Tapi ini bentuk kebanggan yang bisa kita berikan atau kita persembahkan untuk universitas dan fakultas, yang mana prestasi yang kita capai satu keluarga punya gelar doktor," terang Tandyo Hasan seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (13/8/2022).
Satu keluarga alumni Unair beberapa kali raih rekor MURI
Rekor MURI tahun 2022 ini merupakan rekor yang ketiga bagi keluarga Tandyo Hasan.
Sebelumnya, Ia mendapatkan rekor MURI sebagai "Suami Istri yang Menempuh S3 Program Doktor Bidang Studi Ilmu Hukum Secara Bersama".
Sedangkan rekor MURI yang kedua sebagai "Ayah, Ibu, dan Anak, Wisuda dalam Waktu Bersamaan di Universitas yang Sama (Universitas Airlangga)".
Kedua piagam MURI tersebut diberikan pada 18 April 2009, bersamaan dengan wisuda 1.886 wisudawan Unair.
Sedangkan rekor muri yang ke-3 ini juga diberikan pada momen wisuda, Sabtu 13 Agustus 2022.
Tandyo Hasan dan istri jadi dosen di Unair
Dekan Fakultas Hukum Unair Iman Prihandono mengaku bangga atas prestasi yang dicapai keluarga Tandyo Hasan.
Namun, menurutnya hal yang lebih membanggakan ialah semangat Tandyo Hasan beserta istri yang bersedia mengabdikan diri untuk mengajar dan menjadi suri tauladan bagi mahasiswa FH Unair.
"Sebenarnya yang membanggakan bagi kami adalah Pak Tandyo dan Ibu Inge itu selain punya gelar doktor, tapi beliau juga mengajar di FH Unair," beber Iman Prihandono.
Begitu juga dengan kedua anaknya Michael dan Mitchell tidak hanya menempuh S3 saja di Unair. Tapi menempuh program S2-nya juga di luar negeri.
"Mereka memperkaya ilmunya di universitas yang bereputasi dan sekarang Michael juga mengajar di FH Unair," tandas Iman. [rin]