WahanaNews.co | Ibu kota negara belum dipindahkan, namun presiden Joko Widodo membeberkan kriteria kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru. Beberapa kriteria itu antara lain pernah memimpin daerah dan harus memiliki latar belakang arsitek.
"Paling tidak, pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," ungkap Jokowi.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Pernyataan Jokowi itu secara tidak langsung bisa ditafsirkan bahwa Kepala Otorita IKN nanti dijabat oleh mantan kepala daerah yang punya pengalaman di dunia arsitektur. Sejumlah nama pun bermunculan, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil memang menyandang profesi arsitek. Ia masih tercatat sebagai komisioner dan pendiri perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur, Urbane.
Karya arsitektur Ridwan Kamil tidak hanya berada di Indonesia, namun tersebar di penjuru dunia.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Salah satu karyanya yang ramai disorot belakangan ini adalah Masjid Syaikh 'Ajlin yang dibangun di Gaza, Palestina. Desain masjid dari Ridwan itu dinilai warganet mirip seperti game konsol PS5.
Meski demikian, Ridwan menjelaskan filosofi dari bangunan masjid itu. Menurutnya, tiga bentuk itu memiliki makna yang berhubungan langsung dengan Tuhan.
"Ada 3 struktur di depan yang mencerminkan filosofi Habluminallah, Habluminannas dan Hablumminalalam," kata dia.
RK, sapaannya, juga terlibat merancang kota mandiri yang tersebar di beberapa negara dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah proyek Marina Bay di Singapura.
Dalam wawancara di salah satu media, Ridwan mengaku bahwa selama di Singapura sempat terlibat proyek besar, salah satunya adalah Marina Bay Waterfront Master Plan yang kini dikenal sebagai Marina Bay.
Tak hanya itu, lulusan sarjana teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga merancang desain Ningbo Newtown, di China.
Ia sempat menceritakan desain kota mandiri Ningbo Newtown itu dirancang saat masih aktif bekerja di perusahaan arsitektur di Hongkong pada 2002.
Pembangunan itu baru tuntas pada 2016. Ia sempat memamerkan hasil kerjanya ini di media sosial Instagram.
Saat itu RK mengunggah foto dirinya bersama buku desain Ningbo Newtown yang dirancangnya.
"Bahagia itu adalah dikasih tahu, Kalau kota baru Ningbo Newtown di China yang saya desain 13 tahun lalu, sekarang sudah jadi," tulis Emil dalam postingannya di Instagram.
Masih di China, Ridwan Kamil juga merancang Beijing Finance Street Super Block. Desain proyek itu dirancangnya pada tahun 2003 dan baru rampung pada 2008 lalu.
Saat itu, Ia masih bekerja di perusahaan arsitek internasional Skidmore Owings & Merrill (SOM).
Ia menjelaskan konsep Beijing Finance Street Super Block terdapat ruang terbuka hijau. Bahkan area parkir tidak terlihat di permukaan.
Di kawasan Asia Tenggara, Ridwan mendesain district 1 Saigon South Residential Master Plan di Saigon, Vietnam.
Beranjak ke Timur Tengah, Ridwan Kamil merancang Jeddah Town di Arab Saudi dan Al-Noor Ecopolis di Suriah.
Khusus Al-Noor Ecopolis, Ia mengatakan desain kota mandiri itu mengusung Zero Carbon City.
Sementara di dalam negeri, Ridwan memiliki seabrek bangunan yang dirancangnya sendiri.
Beberapa bangunan monumental dari rancangannya adalah Museum Tsunami Aceh, Masjid Raya Sumatera Barat hingga Superblock Project untuk Rasuna Epicentrum di Kuningan Jakarta. [bay]