Adi menyampaikan bahwa sebelum konten YouTube tersebut dipublikasikan, ia awalnya berbagi cerita melalui WhatsApp tentang pertemuannya dengan Enuh Nugraha. Cerita tersebut mendapatkan respons dari penonton di kanal YouTube-nya, termasuk dari salah satu alumni ITB angkatan 1997.
Namun sayangnya, Enuh sendiri tidak ditemukan secara langsung. Kembalinya Enuh ke Bandung, Jawa Barat, sudah dinantikan oleh sejumlah rekan dan saudaranya.
Baca Juga:
Kasus Plagiarisme, Sejumlah Akademisi Berakhir Gelarnya Dicabut
Dalam pandangan teman-temannya, Enuh dikenal sebagai individu yang baik, cerdas, dan berbakat. Beberapa teman Enuh di masa kuliah menyatakan kesiapannya untuk merawat Enuh jika ia kembali.
Adi kemudian berusaha mencari Enuh di daerah Kudus hingga Demak, tetapi hingga saat itu, Enuh begtu sulit ditemukan.
"Karena saya membuat story, menyebar di jejaring ITB terutama (angkatan) tahun 97, terus saya cari lagi, malam saya cari dari Kudus ke Demak tidak ketemu, kemarin saya keliling Kudus-Demak juga belum ketemu," ucapnya.
Baca Juga:
ParagonCorp Bersama ITB Dukung 'Limitless Education' Bagi Anak Muda
"Ada beberapa orang ngabari seperti di Tambakromo, Pati arah ke selatan, ada yang ngabari arah Jati Pohon Grobogan, terus di Penawangan Grobogan sampai saya ke sana, katanya pernah minta rokok di warungnya," sambung Adi.
Konten YouTube Adi tentang Enuh Nugraha kemudian viral. Orang-orang yang menontonnya kini tahu kabar hilangnya Enuh.
Enuh kemudian kembali ditemukan di pasar Pentungan, Rembang, Jawa Tengah pada Rabu (8/11/2023) pukul 14.35 WIB. Ia diduga depresi dan kemudian hidup menggelandang.