PGW pun
banting setir ke industri properti yang lebih menjanjikan peluang dan
keuntungan lebih besar ketimbang tekstil.
Sosok
penting di balik transformasi PGW adalah Alvin Gozali.
Baca Juga:
Kuak Skandal Lahan Rp 668 Miliar, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim
Dalam
perbincangan dengan wartawan, saat peresmiangroundbreaking Thamrin Nine, dia
mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.
"Tekstil
sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang
sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya
sedikit, pasokan terbatas, namun permintaan tinggi," ungkap Alvin.
Dia
melanjutkan, Jakarta adalah pasar paling potensial dibanding sejumlah negara
Asia Tenggara.
Baca Juga:
Pemandangan 360 Derajat Jakarta dari Lantai 106? Cuma di Sky Garden Thamrin Nine!
Selain
karena demografi populasinya terbesar, juga daya beli tinggi yang tidak
diimbangi pasokan memadai, khususnya untuk kelas mewah.
Pada
2014, PGW mulai agresif merealisasikan orientasi bisnisnya dengan mengembangkan
Thamrin Nine.
Megaproyek
Thamrin Nine ini menempati area seluas 5,2 hektar.