Sebanyak 66 persen berharap mereka bisa mengurangi jumlah waktu yang mereka habiskan untuk mencari pekerjaan dan menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.
Dan 17 persen subyek penelitian bahkan percaya bahwa ponsel mereka telah menguras waktu, serta mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Tujuh dari 10 orang menganggap hidup mereka telah menjadi "terlalu sibuk" dalam beberapa tahun terakhir, dan merasakan bahwa mereka butuh waktu untuk diri sendiri.
Hal ini rupanya tak hanya di alami masyarakat Inggris saja. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa sekitar 14 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun ke atas menderita gangguan mental yang ditunjukan dengan gejala depresi dan kecemasan.
Survei yang dilakukan pada tahun 2015 di Jakarta juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab stres warga Jakarta adalah beban pekerjaan, termasuk di dalamnya adalah tenggat, beban kerja, tekanan dari atasan dan kolega kerja.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Lebih dari sepertiga responden dalam survei tersebut menghabiskan waktu di kantor selama lebih dari 10 jam per hari. Padahal idealnya orang bekerja hanya selama delapan jam saja dalam sehari.
Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan merupakan kota paling sibuk di negara ini.
Dan 48 persen berpikir mereka bisa menghilangkan stres dan mengatur hidup mereka lebih efisien jika mereka hanya lebih banyak waktu untuk melakukan semuanya.