Pengalamannya yang luas ini juga meliputi menjadi dosen di berbagai institusi pendidikan.
Di samping itu, Saut Poltak Tambunan aktif dalam mendirikan berbagai organisasi sastra dan komunitas penulis.
Baca Juga:
Drama Gong Lawas AA Gede Oka Aryana Tampil di Penutupan Bulan Bahasa Bali
Salah satunya adalah Yayasan Pengarang Indonesia AKSARA di Jakarta, yang ia dirikan dan pimpin sebagai ketua.
Bersama dengan Kurnia Effendi, dia juga mendirikan komunitas sastra Kedai Ilalang di Bekasi, yang menjadi wadah bagi para penulis muda untuk berkembang.
Prestasi dan penghargaan terus menghampiri Saut dalam perjalanannya di dunia sastra. Dia telah menjadi pembicara dalam berbagai festival sastra internasional, termasuk Festival Sastra Internasional Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), di mana pada tahun 2012, dia diundang sebagai senior kurator.
Baca Juga:
Kabar Duka, Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia
Tidak hanya itu, Saut juga berperan dalam mengembangkan sastra daerah dengan menerbitkan lebih dari 20 buku berbahasa Batak melalui penerbitan Selasar Pena Talenta yang ia dirikan.
Penghargaan demi penghargaan terus mengalir. Pada tahun 2022, dia diundang untuk ketiga kalinya ke Ubud Writers Festival di Bali, kali ini sebagai sastrawan berbahasa daerah, memberikan perspektifnya tentang Sastra Modern.
Bahkan pada tahun 2023, karyanya "Boan Ahu Mulak" membuatnya kembali meraih penghargaan sastra daerah Rancage.