WahanaNews.co | Seorang Menteri Madagaskar bertutur, dia berenang hingga 12 jam ke tempat yang aman, usai helikopternya jatuh di laut selama misi penyelamatan.
"Ini belum waktu saya mati," kata Menteri Kepolisian Madagaskar Serge Gelle, yang kelelahan saat pulih dengan tandu.
Baca Juga:
Bandar Narkoba Andalkan Drone dan CCTV, Polres Jakut Bongkar Jaringan di Muara Bahari
Dua petugas keamanan lain yang ikut dengannya di dalam helikopter juga selamat dari kecelakaan itu.
Tim itu sedang manjalankan misi pengintaian pada sebuah area di bagian timur laut negaranya, tempat sebuah kapal penumpang tenggelam.
Sedikitnya 39 orang tewas dalam kecelakaan itu, kata para pejabat melansir BBC pada Selasa (21/12/2021).
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Kepolisian Ungkap Sindikat Kejahatan Seksual Perempuan dan Anak Online di Facebook
Di Twitter, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina berduka atas mereka yang meninggal, dan juga memberikan penghormatan kepada Gelle dan dua perwira lainnya, yang tiba di kota tepi laut Mahambo secara terpisah.
Tidak jelas mengapa kecelakaan helikopter pada Senin (20/12/2021) terjadi.
Tetapi Gelle, 57 tahun, mengatakan setelah kecelakaan itu dia berenang dari pukul "07.30 malam, sampai 7.30 pagi," ke Mahambo.
Dia mengaku tidak mengalami cedera tetapi menambahkan bahwa dia merasa kedinginan.
"Saya hanya ingin Anda menyiarkan video ini untuk dilihat keluarga saya, rekan-rekan saya, dan anggota pemerintah. (Saya) hidup dan sehat," kata Gelle kepada penduduk desa di Mahambo setelah selamat dari kecelakaan helikopter.
Kepala polisi Zafisambatra Ravoavy mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Gelle menggunakan salah satu kursi helikopter sebagai alat pelampung.
"Dia selalu memiliki stamina yang luar biasa dalam olahraga, dan dia menjaga ritme ini sebagai menteri, seperti saat berusia 30 tahun... dia memiliki keberanian baja," kata Ravoavy.
Gelle bertugas di kepolisian selama tiga dekade sebelum penunjukan Agustus sebagai menteri. [rin]