WahanaNews.co | Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu kampus negeri yang menjadi favorit calon mahasiswa.
Kampus ini berada di Depok, Jawa Barat. Ternyata pada awalnya, UI merupakan sekolah kedokteran. Pada 1849, pemerintah Belanda membangun sekolah tinggi ilmu kesehatan.
Baca Juga:
Universitas Indonesia Juara Kompetisi Essay dalam Ajang Pertamina Goes To Campus 2024
Kemudian pada 1851, sekolah tersebut dinamakan Dokter-Djawa School. Dokter-Djawa School mengkhususkan pada ilmu kedokteran, lebih tepatnya pendidikan tenaga mantri.
Nama Dokter-Djawa Scool berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau dikenal sebagai STOVIA.
Usai sukses memberi pendidikan bagi calon dokter, pemerintah Belanda kembali membangun empat sekolah tinggi di beberapa kota di Pulau Jawa.
Baca Juga:
Menteri Bahlil Soal Moratorium Gelar Doktor: Yang Saya Tau Bukan Ditangguhkan
Sekolah tinggi itu meliputi Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) yang berdiri di Bandung pada 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia tahun 1924, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940, serta Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor di tahun 1941.
Lima sekolah tinggi yang telah dibangun pemerintah Belanda ini adalah pilar menciptakan Nood-universiteit (Universitas Darurat), yang dibangun pada 1946.
Pada 1947, Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesiƫ. Kemudian pada 1950, Universiteit van Indonesiƫ menjadi Universiteit Indonesia. Awalnya, universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi di Makassar.