WahanaNews.co | Yana Supriatna (40) dilaporkan hilang di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021) malam.
Dalam pesan suara yang dikirim ke istrinya, Yana mengatakan bahwa dia bersama seseorang.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
Yana juga seolah minta tolong kepada istrinya dan menyebut dirinya tak kuat.
Namun, tak diketahui kata "tak kuat" yang dimaksud Yana.
Banyak warga yang penasaran tentang keberadaan pria yang bekerja sebagai karyawan di sebuah kantor notaris di Jatinangor ini, termasuk tentang Cadas Pangeran, lokasi hilangnya Yana.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
Budayawan Kabupaten Sumedang, Tatang Sobana, mengatakan, Cadas Pangeran merupakan bagian dari jalur jalan nasional penghubung Bandung-Cirebon.
Cadas Pangeran adalah sebuah jembatan gantung yang menempel di perbuktian cadas yang membentang di dua kecamatan, yakni Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Panjang jembatan Cadas Pangeran yang menjadi lokasi hilangnya Yana kurang lebih mencapai 2 kilometer.
Jembatan ini dibangun zaman pemerintahan Belanda di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Apih, sapaan Tatang Sobana, mengatakan, jalan ini dibangun Daendels untuk mengangkut hasil bumi dari Cirebon ke Pelabuhan Batavia atau yang saat ini dikenal sebagai Jakarta.
Seiring perkembangannya hingga saat ini, jalur Cadas Pangeran yang telah berumur lebih dari 200 tahun ini menjadi akses vital penggerak ekonomi Jawa Barat.
Cadas Pangeran masuk ke dalam jalur penghubung antar-kabupaten/kota di bagian tengah Jawa Barat, atau lebih dikenal dengan sebutan jalur tengah Jawa Barat.
Saat ini, selain ramai dilalui kendaraan besar seperti truk pengangkut batu bara dari Cirebon menuju Bandung, Cadas Pangeran juga menjadi akses jalan utama yang dilalui pengguna jalan, baik dari arah Bandung menuju Majalengka maupun sebaliknya.
Apih menuturkan, kondisi Cadas Pangeran saat ini cukup memprihatinkan, terutama ketika musim hujan.
"Cadas Pangeran sekarang ini memang rawan longsor. Longsor paling besar pernah terjadi sekitar tahun 1995-an," tutur Apih, melalui sambungan telepon, Kamis (18/11/2021) sore.
Pantauan wartawan, jembatan Cadas Pangeran memiliki lebar lebih kurang 8 meter dengan panjang lebih kurang 2 kilometer, seperti jalan nasional lainnya.
Ketika malam hari, kondisi Jalan Cadas Pangeran gelap dan banyak dilintasi truk-truk besar yang datang dari arah Cirebon menuju Bandung. [qnt]