WahanaNews.co | Motif pasangan lansia Warsah dan Rosid mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi lantaran melihat banyak kejadian bencana yang melanda Tanah Air. Mereka pun mengaitkannya dengan Imam Mahdi dan tidak sesuai ajaran Islam.
"Disampaikan itu, melihat mencermati keadaan kondisi sekarang yang terjadi terkait bencana gempa. Jadi mereka dengan pemahaman beranggapan kembali kepada Imam Mahdi. Ada bahasa Imam Mahdi yang dianggap jelas-jelas menyimpang," kata salah satu perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Bogor Robi Samsyi di Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor, Rabu (7/12/2022).
Baca Juga:
Forum Kolaborasi Pemuda dari 18 Kementerian/Lembaga Sepakat Kurangi Risiko Bencana
Kata dia, pihaknya sudah meluruskan pemahaman dan mereka telah mengakui kesalahannya. Keduanya sudah mengucapkan kalimat syahadat dan kembali pada ajaran agama Islam yang benar.
"Sudah kami luruskan, kami klarifikasi dan Alhamdulillaaah mereka sudah merasa bersalah bertaubat kepada Allah dan mereka tadi sudah siap dibimbing membaca dua kalimat syahadat dan kembali kepada ajaran Islam," ungakapnya.
Sementara itu, salah satu Ketua MUI Kabupaten Bogor Muhammad Agus Mulyana memastikan ajaran yang dianut oleh pasangan itu sesat. Itu karena sudah masuk ke dalam 10 poin kriteria ajaran sesat.
Baca Juga:
BPBD Bogor Keluarkan Surat Edaran Peringatan, 2 Megathrust Bikin Khawatir
"Itu sudah masuk dalam kriteria ajaran sesat. Dari 10 kriteria poin, ini ada masuk semua," kata Agus.
Kata dia, ajaran yang dianut oleh pasangan yang mengaku Ratu Adil dan Imam Mahdi itu sesat karena memiliki perbedaan dengan ajaran agama Islam. Mulai dari syahadat, ajaran Alquran, solat dan lainnya.
"Penyimpangannya itu pertama mengaku Ratu Adil dan Imam Mahdi. Syahadat yang dipakai berbeda sudah keluar dari pada syahadat Islam. Solatnya hanya dua kali jam 5 pagi dan 5 sore," tutupnya.