WahanaNews.co | Video pendek yang menjelaskan mengenai pergeseran Benua Australia
mendekati Indonesia viral di TikTok.
Video yang diunggah akun bernama @virgaraditya itu menjelaskan bahwa
pergeseran itu disebabkan oleh pergerakan lempeng Bumi yang saling bertabrakan.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Dalam video berdurasi 38 detik itu,
dia membeberkan bahwa berdasarkan penelitian, benua Australia terus
bergerak ke utara mendekati Indonesia 7 cm setiap tahunnya.
"Dan jika kedua lempeng itu
bertabrakan tentunya bakal mengakibatkan suatu gempa yang sangat besar," ujar
dia di dalam video yang diunggah beberapa pekan lalu itu.
Menanggapi hal itu, peneliti ahli
utama bidang geologi dan tektonik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Haryadi Permana, menerangkan, pergeseran itu sudah terjadi jutaan
tahun lalu.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Setelah Benua Australia terpisah dari
Antartika, sekitar 155 juta tahun lalu, bergerak ke utara-timur.
"Tapi ya dalam orde mm per tahun,"
ujar Haryadi, saat dihubungi wartawan Rabu (21/7/2021) malam.
Dia menjelaskan bahwa hal itu terjadi
karena adanya pergerakan lempeng tektonik Australia.
Salah satu dampak dari pergerakan
lempeng tektonik itu, dia memberikan contoh, adalah gempa-gempa yang terjadi di
selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan pergerakan modern, kata
Haryadi, kerak Benua Australia mendekat sekitar 5-7 cm per tahun.
"Tapi tentu saja tidak tetap
pergerakannya," tutur dia.
Menurut Haryadi, berbicara mengenai
lempeng atau kerak, jangan melihat dari garis pantai, tapi termasuk juga bagian
laut dangkalnya.
Saat ini, lempeng
Indo-Australia sudah menabrak Sumatera-Jawa-Sumba, dan manifestasinya berupa gempa-gempa dan aktivitas
atau munculnya gunung api.
Selain itu, Haryadi berujar, kerak
Benua Australia sudah berada di bawah Timor-Aru, Papua.
Wilayah ini merupakan bagian dari
kerak Benua Australia yang sekarang bertabrakan dengan lempeng Carolina.
Jika melihat asalnya, hanya ada
Sumatera-Kalimantan yang bagian dari Eurasia dan Papua bagian dari utara
Australia.
"Pulau-pulau lainnya baru muncul
sekitar 35-10 juta tahun lalu dan bentuk seperti Indonesia baru mulai ada
sekitar 5 juta tahun lalu," ujarnya.
Tapi, Haryadi menambahkan, pada
dasarnya semua tidak ada yang berdiam, termasuk pulau-pulau di Indonesia.
"Seperti disebutkan dalam Al Quran, gunung bergerak bagai awan. Tetapi semuanya relatif, seperti
naik mobil di sebelah kereta api," kata Haryadi. [dhn]